Laporan wartawan TribunJakarta.com, Muslimin Trisyuliono
TRIBUNNEWS.COM, GAMBIR - Rumah orangtua Laura alias LR (41), korban yang dibunuh dan dibakar calon suaminya Stefanus (25), di Jalan Alaydrus, Petojo Utara, Jakarta Pusat, sangat tertutup.
Warga sekitar Yanto (45) mengatakan di korban LR tinggal bersama ayah dan kakak keduanya, Boni, di rumah itu.
LR dikenal sosok yang baik, ramah dan suka memberi uang kepada Yanto meski tidak memintanya.
Ia menjelaskan hampir dua tahun belakangan ini LR menjadi lebih tertutup semenjak ada laki-laki ke rumah tersebut.
Baca: Pulang Usai Manggung, Ada Penampakan Pocong dan Kuntilanak di Sepanjang Perjalanan
"Semenjak kenal cowok jadi agak tertutup hampir mau dua tahun ini, sering nginap juga cowoknya. Sering melihat bangunnya siang keluar rumah," ujar Yanto kepada TribunJakarta.com pada Senin (7/5/2018).
Menurut Yanto, tak ada aktivitas mencurigakan di rumah itu.
Ia kerap melihat mobil masuk keluar dan Boni.
Yanto mengaku mengenal sosok Stefanus tapi tidak pernah menyapa dan pribadinya cuek.
"Kalau cowoknya orangnya cuek, enggak suka negor, ngasih uang parkir saja tidak pernah. Beda sama Laura," ucap dia.
Saat kejadian warga sekitar tidak ada yang mengetahui bahkan Yanto baru tahu dari pihak kepolisian.
"Sabtu malam Minggu (5/5/2018) habis Magrib sekitar pukul 19.30 WIB polisi ke sini nanyain, saya tidak tahu. Rumahnya tertutup banget kayak pintu pabrik, jadi suara-suara tidak terdengar," katanya.
Stefanus secara keji membunuh LR pada Kamis (3/5/2018) siang dan mayatnya dibuang lalu dibakar di kawasan Pantai Karang, Serang, Tangerang. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sejak Kehadiran Calon Suaminya, Pribadi LR Menjadi Lebih Tertutup