Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Korban pembunuhan bernama Laura (41) yang tewas ditangan calon suaminya sendiri dikenal sebagai sosok yang ramah.
Hal itu diungkap Satuan Pengamanan (Satpam) setempat ketika ditanya seputar keseharian korban.
"Ramah, cuma dia doang orang di keluarganya yang bergaul, bagus, tapi warga kalo sama keluarga yang lain ga nyambung," ujar seorang satpam, Suganda (52) di Petojo Utara, Gambir, Jakarta, Minggu (6/5/2018).
Baca: Pulang Usai Manggung, Ada Penampakan Pocong dan Kuntilanak di Sepanjang Perjalanan
Baca: Menyanyi di Tempat Terpencil, Honor di Amplop Berubah Jadi Daun
Wanita yang biasa dipanggil Lola itu merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. Ayahnya sempat memiliki konveksi di daerah Majapahit tidak jauh dari rumahnya, sementara Ibunya sudah tiada sejak lama.
Sugandi juga mengungkapkan keluarga Lola memang sering bertikai. Lola dan kekasihnya Stefanus pun sering berselisih hebat di rumahnya dan hal itu seperti dianggap biasa oleh Ayahnya.
Itu yang disebut Sugandi ketika kedua calon suami-istri itu bertikai, ayah dan kakak keduanya menganggap hal itu sudah biasa, dan mereka tidak menyangka bahwa Lola terbunuh dalam pertikaian hebat itu.
"Bapaknya dulu ada konveksi jahitan di Majapahit, dulu mah bapaknya biasa biasa aja ibunya juga, tapi anaknya kurang perhatian, kalau abangnya diajak ngobrol mah nggak nyambung " ujar Sugandi.
Sebelumnya, Stefanus dan Laura berpacaran selama 9 bulan, dan telah melakukan foto prewedding untuk melangsungkan pernikahan pada Agustus. Stefanus tersulut emosi saat Laura terus mengungkit biaya pernikahan.
Stefanus akhirnya membunuh, serta membakar calon istrinya itu, dan kemudian membuangnya di daerah Tangerang.