TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, menegaskan pihaknya tak melakukan penangkapan pada massa aksi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), usai demo di depan Istana berlangsung ricuh, Senin (21/5) lalu.
Argo mengatakan bahwa sejumlah mahasiswa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Kepolisian pun mengantarkan para mahasiswa itu untuk berobat bukannya melakukan penangkapan.
"Ada info mahasiswa yang unjuk rasa ditangkap pada malam itu, tidak ada yang ditangkap karena kita obatkan, dibawa ke RS lalu dipulangkan," ujar Argo, di Mapolda Metro Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (23/5/2018).
Ia menjelaskan petugas mencoba memadamkan api yang disulut oleh para mahasiswa di sebuah ban.
Aksi bakar ban itu, kata dia, sebagai unjuk rasa dalam rangka peringatan 20 tahun reformasi.
Namun, saat proses pemadaman, Argo mengatakan terjadi gesekan antara petugas dan massa aksi. Akibatnya, sejumlah orang terluka, termasuk mahasiswa dan polisi.
"Mengakibatkan beberapa dari petugas pun terluka dan dari mahasiswa juga terluka," tandasnya.
Sebelumnya, demo HMI MPO dalam memperingati 20 tahun reformasi berakhir ricuh. Tujuh mahasiswa mengalami luka dan sempat dirawat di RSUD Tarakan.
Demo digelar di pintu silang Monas barat laut depan Istana pada Senin (21/5). Jumlah massa yang mengikuti unjuk rasa itu sekitar 25 orang.