Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Aric Saifuloh (17) pelajar kelas dua SMK yang tewas dibacok orang tak dikenal di Jalan Raya Perjuangan, Bekasi Utara, diketahui baru pulang buka bersama (bukber) dengan teman-temannya.
Sugianto (43), ayah Aric mengatakan, terakhir kali ketika izin keluar rumah, Aric mengaku ingin bukber bersama teman-temannya di daerah dekat Terminal Bekasi.
"Keluar dari rumah sore bilang mau buka bersama sama temen," kata Sugianto kepada TribunJakarta.com, di rumah duka Jalan Guntur, RT 05/019 Kayuringin, Bekasi Selatan, Kamis (24/5/2018).
Kejadian penganiayaan yang menimpa Aric terjadi pada Rabu 23 mei 2018 sekitar pukul 00.30 WIB. dia saat itu berkendara bersama temannya bernama Indra Yulianto menggunakan sepeda motor.
Sugianto melanjutkan, saat malam kejadian, setelah bukber itu, Aric dan Indra berencana menginap di rumah kakenya yang berada di Jalan Guntur, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan.
Namun ketika sampai di rumah kakeknya, kakek beserta orang rumah tengah tidur tidak mengira bahwa Aric datang untuk menginap malam itu.
"Karena udah kemaleman kali ya jadi gak ada yang bukakan pintu, akhirnya dia terpaksa pulang ke Babelan rumah tinggal kami," kata Sugianto
Sugianto tidak pernah mengira bahwa anaknya akan tewas secara tragis, ia mendapat kabar anaknya menjadi korhan pembacokan sekitar pukul 03.30 WIB.
"Diakan sampai rumah sakit sekitar jam setengah dua pagi, nah itu orang rumah sakit udah telpon tapi enggak keangkat," ujarnya
Ketika mengetahui anaknya berada di RS Anna Medika Bekasi, ia dan istrinya bergegas ke rumah sakit, sekitar pukul 07.00 WIB Aric sempat masuk ICU, kemudian pukul 08.00 tindakan operasi namun Aric tidak bisa bertahan, ia terwas dengan luka sabetan senjata tajam di sekujur tubuhnya.
"Luka anak saya di leher, ulu hati sama punggung belakang" kata Sugianto
Sedangkan Indra, saat ini masih harus menjalani perawatan karena mengalami luka bacok di bagian kepala, dan punggung.
Aric dan Indra merupakan siswa kelas 2 SMK Daruttaqwa Babelan Bekasi, keduanya diketahui bersahabat sejak SMP.
Sugianto berharap pelaku pembacokan dapat segera ditangkap, meski saat ini identitas pelaku yang diperkirakan berjumlah enam orang belum dapat diketahui.
"Mudah-mudahan si biar cepet keungkap, saya berharap pihak kepolisan bisa melakukan tindakan penangkapan karena meresahkan masyarakat, jangan sampe ada korban lain," jelas Sugianto