TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas Amal Sedekah Ikhlas Hati (KASIH) yang anggota terdiri dari artis artis ibukota pimpinan Ageng Kiwi, menggelar acara santunan dan buka puasa bersama dengan para anak yatim, dan piatu.
Selain memberi santunan dalam bentuk uang tunai dan bingkisan, sejumlah artis yang hadir, antara lain, Della Puspita, Ratna Listy, Lia Emilia, dan Ageng Kiwi, juga memberi penghiburan, dengan nyanyi bersama.
Aktor komedian senior, Pak De Prapto Mpek-Epek, tampil dengan sulap yang sangat menghibur bagi anak-anak yatim yang hadir.
“Membahagiakan orang lain, hakekatnya membahagiakan diri sendiri. Tidak ada motivasi yang lebih hebat daripada kepuasan batin, membahagiakan anak-anak yatim dalam bentuk apapun. Banyak orang pada akhirnya menemukan kebahagiaan karena berbagi,” ungkap Ageng Kiwi, di lokasi acara santunan, di Jatimulia, Bekasi, Jum’at malam (25/5/2018).
Ikut menyemarakkan acara santunan ini artis lain, diantaranya Indra L. Brugman, Eddies Adelia, Roman D. Man, Eddie Karsito, Diana Limbong, Anis Sugiono, Agus Pengampon, Panglima Langit, Lia Bulmat, Adi Wijaya, Fitri Chan, Pras, Chankwie, dan para artis lainnya.
Ada lembaga seni dan sosial yang turut mendukung kegiatan ini, antara lain Humaniora Foundation, AK Pro, Okta Managemant, Youni Managemant, NV (Novran) Managemant, Lenong Rujak Grup, dan Boncu Jordaen.
Komunitas Amal Sedekah Ikhlas Hati (KASIH), menurut Ageng, tidak hanya fokus menyantuni anak yatim di bulan suci Ramadan.
“Kami juga sering melakukan acara namanya ‘Jum’at Berkah’ yang dilakukan setiap hari Jum’at dengan aksi ‘Bank Nasko’ (nasi kotak). Membagikan nasi kotak keliling (bank nasi kotak) ke pemulung, anak jalanan, tukang becak, dan tukang ojek. Menyelenggarakan kegiatan sosial di bulan-bulan lainnya, sepanjang tahun. Menyantuni warga kurang mampu; kaum dhua’fa, dan janda lanjut usia,” papar Ageng Kiwi.
Ageng berharap acara ini tidak hanya menjadi kegiatan sosial menolong sesama, melainkan berimplikasi pada perilaku amal saleh.
“Bisa menjadi terapi sosial. Menyadari sisi kemanusiaan kita. Sehingga kita menjadi manusia seutuhnya, karena timbul sifat simpati dan empati,” tutur Ageng.