Laporan Reporter Warta Kota, Budi Sam Law
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian Resort Kota Depok berhasil mengamankan sembilan orang pemuda yang diduga terlibat dalam penganiayaan dan pembacokan terhadap Andre Senja (18), pelajar SMA warga Parung, Kabupaten Bogor, Jumat (25/5/2018) dinihari lalu.
Saat kejadian Andre sedang menunggu sahur di depan Masjid Al Hidayah, di Jalan Raya Arco, Bojongsari, Depok.
Kesembilan pemuda itu dibekuk dari tiga tempat berbeda yakni dari Bojonggede, Kabupaten Bogor, serta Ciledug dan Larangan, Kota Tangerang, Senin (29/5/2018).
Hal ini dibenarkan Kapolsek Sawangan Kompol Suparasetyo, Senin (28/5/2018) malam.
Dari hasil pemeriksaan sementara, katanya, diketahui ada satu orang yang telah mengakui sebagai pelaku yang membacok Andre hingga luka berat, yakni W (16).
"Untuk yang lainnya, masih diperiksa," kata dia.
Pemeriksaan dilakukan secara intensif untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan mereka atas peristiwa tersebut. Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka parah di sekujur tubuhnya.
Baca: Nancy Jadi Korban Perampokan Saat Belanja di Minimarket Jalan Haji Nawi Kebayoran Baru
Pagi dinihari itu, Andre bersama tiga rekannya menunggu saat sahur dengan duduk-duduk di depan Masjid Al Hidayah, Komplek Arco di Jalan Raya Arco, Bojongsari, Kota Depok.
Tiba-tiba gerombolan pelaku yang mengendarai sejumlah motor datang dan langsung menyerang korban dengan senjata tajam.
Tiga teman Andre berhasil kabur, sementara Andre terjatuh saat mencoba kabur. Saat itulah Andre dikeroyok segerombolan orang tak dikenal tersebut yang beberapa di antaranya membawa senjata tajam.
Baca: Kasubag Dukcapil Dicopot Pasca-Temuan Ribuan Keping e-KTP Tercecer di Jalan Salabenda Bogor
Ia mengalami luka bacok di kedua tangan, kaki, dan pinggang. Andre kemudian dilarikan warga ke RSUD Depok untuk mendapatkan perawatan.
Sampai Jumat sore, Andre masih dirawat intensif di RSUD Depok karena luka serius di tubuhnya.
Puluhan Orang
Suprasetyo mengatakan dari keterangan sejumlah saksi mata yakni rekan korban, pelaku penyerangan berjumlah puluhan orang dan datang dengan sepeda motor.
Namun Suprasetyo belum dapat memastikan apakah para pelaku ini geng motor atau bukan.
"Kami selidiki para pelakunya dan juga motif pengeroyokan," kata Suprasetyo.
Dari pendalaman, kata dia, diduga penyerangan dilakukan sebagai bentuk balas dendam atas apa yang pernah dilakukan korban.
"Sebab dari keterangan beberapa saksi-saksi, para pelaku sempat menyebutkan bahwa kondisinya saat ini adalah 2-1, usai membuat korban babak belur. Tapi hal tersebut masih kita dalami,” paparnya.
Sekali lagi, Suprasetyo meminta masyarakat dan warga tidak terpancing isu adanya geng motor. Pihaknya masih belum bisa memastikan karena sedang dalam penyelidikan.