Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Innalillahi wa innailahi raajiuun. Cendekiawan muslim Dawam Rahardjo meninggal dunia semalam, pukul 21.55 WIB di Rumah Sakit Islam (RSI) Jakarta karena penyakit diabetes yang dideritanya.
Sejumlah tokoh pagi ini melayat ke rumah duka di Kompleks Billymoon, Jalan Kelapa Kuning III Blok F 1 No. 2, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Satu diantaranya yang ke rumah duka adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Anies mengatakan, Dawam adalah penulis yang produktif. Semasa kuliahnya di Universitas Gajah Mada (UGM), Anies mengaku sering membaca buku-buku karya Dawan Rahardjo.
"Pak Dawam, beliau ini seorang pemikir, seorang alim yang dalam yang banyak membicarakan masalah perekonomian kebetulan saya banyak baca buku beliau sejak jaman kuliah," ujar Anies di Rumah Duka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (31/5/2018).
Anies juga mengatakan, saat Dawan mengunjungi Jogjakarta, Anies juga sering mengajaknya berdiskusi.
"Sering sekali berinteraksi kalau beliau kejogja pulang ke almamaternya, suka berdiskusi. Pak Dawam nih sahabat keluarga waktu beliau masih kuliah di Jogja," katanya.
Baca: PKS Dukung KPU, Tolak Mantan Koruptor Jadi Caleg
Anies menambahkan, keluarga Dawam Raharjo juga pribadi yang dekat dengan keluarganya.
"Dengan keluarga kami, sangat dekat. Beliau sehari-hari di rumah orang tua saya ketika beliau masih kuliah di Jogja," ujar Anies.
Anies menganggap pemikiran ekonomi yang berkeadilan yang selama ini menjadi visi Dawan Raharjo layak diteruskan.
"Pemikiran beliau untuk ekonomi berkeadilan selalu menjadi fokus saya rasa tinggalan beliau pada kita semua adalah tulisan-tulisan bukunya dan tanggung jawab kita meneruskan perjuangan," kata Anies.
Jenazah Dawam Rahardjo akan dishalatkan di Masjid Baitusalam di Kompleks Billy Moon. Almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata usai shalat dzuhur.
Dawam Rahardjo meninggalkan dua anak serta lima cucu.