TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah Chief Executive Officer (CEO) yang tergabung dalam CEO Indonesia mengelar buka bersama dengan 1100 anak yatim dan pemulung.
Dokter sekaligus artis Sonia Wibisono dan Ustaz Yusuf Mansyur ikut hadir dalam acara yang dilaksanakan di kawasan Monas itu.
Tidak hanya sebatas kegiatan sosial, Sonia menyebut apa yang dilakukan CEO Indonesia sebagai langkah mendidik anak agar tidak ke jalan yang salah.
“Sekarang kan banyak terorisme segala macam. Makanya kita bikin ini untuk membangun. Agar mereka bisa jadi pengusaha misalnya, makanya dari kecil harus dipengaruhi, sehingga bisa membangun bangsa dan menjadi SDM yang bagus untuk Indonesia,” kata Sonia.
Sonia menyebut, untuk memajukan anak-anak Indonesia bukan sebatas tugas pemerintah namun para CEO dan praktisi-praktisi harus berusaha membantu mendidik anak-anak untuk mau maju.
“Kita berikan pendidikan, pelatihan dan sebagainya. Jadi bukan hanya pemerintah aja. Tapi kita semua pun harus mendukung gerakan seperti ini,” katanya.
Ustaz Yusuf Mansyur selaku CEO dari perusahaan digital menjelaskan Indonesia menjadi sebuah lahan industri yang luar biasa dan Ramadan kali menjadi kesempatan bagi mereka untuk berbagi.
“Lahan industri yang luar biasa. Makanya anak-anak muda Indonesia harus melek digital. Bukan hanya sebagai konsumen, tapi sebagai pelaku,” katanya.
Yusuf Mansyur menambahkan teman-temannya sebagai sesama CEO memang kerap menggelar santunan sehingga tetap mengingat tentang kebaikan.
"Ini teman-teman semua memang dari awal suka berbagi banget. Saya sudah lama berteman dengan teman-teman ini, sudah ada tiga atau empat tahun kali ya. Memang pada suka berbagi, bukan hanya di bulan Ramadan saja," kata Ustadz Yuasuf Mansyur.
Trisya Suherman SE,Dipl Cid SPA Ketua Umum CEO Indonesia menyatakan, acara ini diadakan sebagai tanda cinta kasih kepada rakyat kecil.
“Ini terinspirasi dari Presiden RI Jokowi untuk memperhatikan umat rakyat kecil dan kami berharap suatu saat adik adik ini, bisa menjadi CEO CEO hebat yang akan dating,” kata Fadel.
Apa yang dilakukan sebagai tanda Komunitas CEO Indonesiua walaupun berbeda suku bangsa, budaya dan agama tetapi kami saling menghormati, saling bergandeng tangan.