"Setelah mereka mengambil uang insentif maka mereka akan langsung mengembalikan akun itu menjadi normal kembali. Sehingga tidak terdeteksi perubahannya," kata dia.
4. Pelaku bisa deteksi mitra yang punya insentif besar
Rovan jug amenjelaskan bahwa pelaku pencurian uang insentif mitra Grab ini menyasar pada para pengemudi yang mempunyai jumlah insentif yang besar.
"Iya benar (bisa memilih mitra), makanya mereka buka akun customer service," kata dia ketika dihubungi, Jumat (8/6/2018).
Tindakan kejahatan ini pun terungkap setelah manajemen Gtab menerima sejumlah aduan para mitra atau para pengemudi Grabcar terkait hilangnya insentif mereka.
"Kami melakukan penyelidikan berdasarkan laporan para mitra ke manajemen. Dan ini terjadi tidak hanya di Jakarta saja," kata Rovan.
5. Kasus terbongkar karena investigasi pihak Grab
Kasus ini berhasil dibongkar dari upaya investigasi pihak Grab Indonesia.
Perusahaan transportasi online ini telah mencium praktik dari transaksi mencurigakan yang dilakuakn oknum pegawai mereka.
"Grab mengidentifikasi sejak awal bahwa telah terjadi sejumlah pelanggaran terkait 3.077 transaksi mencurigakan," demikian isi keterangan resmi Bidang Humas PT Grab Indonesia, yang diterima Kompas.com, Jumat (8/6/2018).
Investigasi pun dilakukan dan kemudian Grab menemukan bahwa ada lima agen pelayanan konsumen yang menjadi pelaku pencurian dana sebesar Rp 1 Miliar.
Grab pun segera mengambil tindakan pemutusan hubungan kerja terhadap lima agen tersebut.
Setelahnya, pihak Grab pun melaporkan tindakan kriminal dan seluruh informasi tindak kejahatan oknum pegawainya kepada pihak berwajib pada 19 Maret 2018.
Grab juga berterima kasih kepadap pihak kepolisian yang segera mengambil tindakan dan menangkap para pelaku dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.