News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KM Sinar Bangun Karam di Danau Toba

Berniat Perkenalkan Tanah Kelahiran ke Sang Anak, Nasib Keluarga Nainggolan Berujung Memilukan

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

keluarga korban karamnya Kapal KM Sinar Bangun di Danau Toba

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tragedi karamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatra Utara (Sumut) menyisakan duka bagi keluarga besar Ledixion Nainggolan di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Pasalnya, Ledixon berserta Istrinya, Lilis Betty Nainggolan (49) dan tiga anaknya Bungaran Nainggolan (22), Nicholas Nainggolan (18), Astrid Nainggolan (17) menjadi korban atas tenggelamnya kapal naas tersebut. 

Baca: Ucapkan Rasa Duka, Riko Simanjuntak Ungkap Sahabatnya Ikut Jadi Korban Tenggelamnya KM Sinar Bangun

Dari keterangan salah satu keluarganya, Wonni Fredi Nainggolan mengatakan, perjalanan keluarga kakaknya itu merupakan sebuah sejarah baru dalam keluarga Ledixion.

Betapa tidak, perjalanan tersebut merupakan kali pertama Ledixon mengajak ketiga anaknya ke tanah kelahiran orangtua di Samosir. 

"Mereka itu sengaja ajak anak, karena pengen ngasih tahu kampung halamannya, makanya ngak pakai pesawat, tapi pakai jalur darat, biasanya begitu tradisi kita kalo pertama kali itu harus diajak jalur darat biar tahu," ucap Wonni, kepada awak media ketika ditemui di  Jalan H Ahyar RT 06/05, No 48 b, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (21/6/2018).

Sambil memegang foto keluarga Ledixion Nainggolan, ia bercerita tentang keluarga korban. 

Wonni menjelaskan, kelimanya berangkat menuju Medan, Sumatra Utara menggunakan jalur darat pada Rabu, 12 Juni 2018 dari Jakarta.

Selain untuk liburan, perjalanan selama dua ke Medan itu, kata Wonni, sekaligus untuk mengikuti acara peresmian Tugu Keluarga Oppu Lambbas (peresmian tugu keluarga besar Nainggolan).

Sebelum berangkat, Wonni menceritakan dirinya sempat diajak kakaknya untuk ikut bersama korban ke Danau Toba. 

Namun, karena masih memiliki berbagai urusan di Jakarta, Wonni akhirnya menolak tawaran tersebut. 

"Karna anak saya mau masuk kuliah, terus yang SMP mau masuk SMA, kan banyak administrasi yang harus diurus tuh," ujar Wonni. 

Ia terakhir bertemu dengan kakaknya itu ketika sang kakak hendak pergi ke Medan bersama keluarganya. 

Saat itu, Ledixion tidak berpesan apapun padanya.

"Biasa aja, tapi memang dia bilang kamu enggak pergi ke Medan? Saya bilang masih ada urusan dan enggak bisa berangkat," ujar Wonni.

Wonni menceritakan bahwa dirinya pertama kali menerima kabar jika kapal yang ditumpangi oleh Ledixon tenggelam dari keluarganya yang berada di Simalindo.

Baca: Suhu Air Danau Toba di Kedalaman 450 Meter Sentuh Suhu 0 Derajat

Atas peristiwa tersebut, dirinya pun tak dapat berbuat banyak, ia berharap keluarganya segera ditemukan. 

"Ya kita mengharapkan yang terbaik, sangat sangat terbaik harapan kita yang mana bagaimanapun keadaannya kita harus terima, kita harus besar hati, namanya kan bencana," ujar Wonni. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini