TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indrajaya, salah satu korban pelemparan batu di Jalan Tol Jakarta-Merak, menceritakan kronologi saat mobil yang dikendarainya tertimpa sebuah batu seukuran helm.
Saat itu, Indra beserta ayah, ibu, dan kedua adiknya baru pulang dari arah Jakarta menuju Serang, Banten, Rabu (27/6/2018) sekitar tengah malam.
Baca: Pejabat Kementerian PUPR yang Jadi Korban Penjambretan di Kota Tua Telah Pulang dari Rumah Sakit
“Kejadiannya dari Jakarta mau ke Serang, udah masuk tol Jakarta-Merak sekitar km 49,” ungkap Indra, Jumat (29/6/2018).
Menurut Indra, keadaan jalanan saat itu cukup ramai, tapi tidak sampai mengakibatkan kemacetan. Ia juga mengeluh saat itu kondisi penerangan jalan tidak terlalu memadai.
“Saya enggak merhatiin ada jalanan di atas, soalnya gelap,” ujar Indra.
Seketika saja sebuah batu seukuran helm menimpa Honda Freed miliknya dan menembus kaca depan bagian tengah.
“Tiba-tiba aja batu nembus kaca depan tengah,” katanya.
Akibatnya, Indra dan adiknya yang duduk di bagian depan mengalami luka pada bagian lengan. Batu juga terpental ke kursi tengah dan melukai kaki ayahnya yang tengah duduk di bagian tengah jok penumpang.
“Saya jalan terus sekitar satu dua kilo, baru berhenti, takutnya modus begal atau apa. Karena lengan saya luka, saya gantian sama bapak yang duduk di bangku tengah, kakinya juga luka kena batu,” tuturnya.
Baca: Ingin Kabur Usai Tertangkap Basah Menjambret di Tambora, Betis Mustofa Ditembak
Kemudian, keluarga asal Sumurpecung, Serang itu segera keluar di pintu Tol Serang Timur dan menuju Rumah Sakit Sari Asih Serang untuk dilarikan ke IGD. Indra bersyukur batu mendarat di bagian tengah mobil.
“Mungkin bakal beda cerita kalau batunya bukan jatuh di tengah,” ucapnya.
Penulis: Zaki Ari Setiawan
Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Korban Pelemparan di Tol Jakarta-Merak: Mungkin Beda Cerita Kalau Batunya Tak Jatuh di Tengah Mobil