Setelah berlangsung selama 40 hari, pameran akbar Jakarta Fair Kemayoran 2018 kini telah sampai pada puncaknya.
Penutupan pameran terbesar se-Asia Tenggara ini ditandai dengan closing ceremony yang digelar di area panggung utama, yang dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Minggu (1/7/2018).
Acara penutupan ini pun diramaikan dengan pesta kembang api spektakuler serta penampilan band papan atas, Sheila on 7.
Untuk tahun ini, Jakarta Fair Kemayoran kembali menuai hasil positif dengan menarik sebanyak 6,7 juta pengunjung.
Jumlah ini diketahui naik sebesar 10 persen dibandingkan dengan tahun 2017 lalu. Sementara itu, nilai transaksi bisnis antara pengunjung dan para peserta pameran Jakarta Fair tahun ini mencapai angka Rp 7,3 triliun.
Adapun yang menjadi penyumbang transaksi terbesar untuk tahun ini berasal dari produk otomotif.
Dengan jumlah pengunjung serta total transaksi yang berhasil dicapai pada tahun ini, menunjukkan gelaran Jakarta Fair tetap eksis bagi warga masyarakat.
Hasil ini pun menunjukkan bahwa Jakarta Fair mampu memenuhi target yang telah ditetapkan sejak awal.
Seperti diketahui, tahun 2018 ini Jakarta Fair Kemayoran mentargetkan di atas 6 juta pengunjung, dengan target total transaksi Rp 7 triliun.
Menurut Prajna Murdaya, selaku Ketua Penyelenggara Jakarta Fair Kemayoran 2018, diharapkan event akbar ini dapat turut berkontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian DKI Jakarta.
Salah satunya dengan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat melalui Jakarta Fair.
“Kami senantiasa berusaha menjadikan Jakarta Fair Kemayoran sebagai sarana MICE yang efektif. Juga seirama dengan cita-cita rakyat Indonesia, yaitu terus memperluas lapangan kerja, untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat,” kata Prajna.
Tahun ini, Jakarta Fair Kemayoran yang digelar mulai 23 Mei 2018 melibatkan sebanyak 2.700 perusahaan peserta dalam 1.500 stan yang memamerkan berbagai produk unggulan dengan diskon khas Jakarta Fair.
Para peserta pun berasal dari berbagai skala usaha baik dari perusahaan multinasional, usaha besar, menengah, usaha kecil, BUMN, serta anjungan provinsi dan kabupaten dari penjuru tanah air.