TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Istri terduga teroris berinisial Y hingga kini masih meyakini bahwa suaminya yang bekerja sebagai satpam di Palyja tidak bersalah dan tidak ikut terlibat dengan jaringan teroris apapun.
Ia pun mengaku tak ada seorang pun yang pernah mengunjungi rumah tersebut dan berdiskusi mengenai jaringan mereka.
Lebih jauh lagi, Y menceritakan bahwa suaminya diwajibkan untuk menguasai berbagai cabang bela diri lantaran bertugas sebagai penjaga keamanan di kantornya.
Baca: Makin Seru, Isu Tarik Menarik Antara Prabowo dengan Anies Baswedan
Baca: Pelihara King Kobra, Rizki Malah Dipatuk Hingga Koma
"Bisa banyak bela diri, karate, taekwondo dan muay thai," kata Y saat ditemui di kontrakan di RT 04/04, Kelurahan Harapan Mulia, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (9/7/2018) malam.
Saat penggeledahan, Y mengatakan, Densus 88 sempat mempertanyakan satu buku yang berisi mengenai jihad di kontrakannya.
Y pun menjawab mengetahui ada buku tersebut yang disimpan di laci. Ia mengaku buku itu tidak dibaca sejak lama.
"Mereka (Densus 88), nanya ini buku apa? Saya bilang itu buku lama. Punya suami saya," kata Y.
Y mengatakan, buku tersebut sangat tipis, hanya memiliki ketebalan sekitar setengah sentimeter saja.
Namun demikian, buku itu turut diamankan beserta lima kardus tumpukan senjata replika dan mainan. Ada pula granat tangan yang diklaim oleh Y sebagai korek. (Rangga Baskoro)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Istri Terduga Teroris Masih Yakin Suaminya Bekerja Menjadi Satpam,