TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan belum mendengar alasannya rencana pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota yang dialihkan sebagai program strategis nasional oleh pemerintah pusat.
Anies berencana menemui pihak pemerintah pusat terkait, untuk meminta penjelasan.
"Kita akan bicara sama pemerintah pusat, kita akan dengar, karena saya sendiri belum pernah mendengar secara langsung mengapa menjadi program strategis nasional. Tentu ada penjelasannya," ujar Anies di Balaikota Jakarta, Kamis (19/7/2018).
Dia mengakui bahwa pembicarannya selama ini hanyalah seputar perhelatan akbar Asian Games.
Baca: Sandi Bicara soal Koalisi Gerindra dengan Demokrat di Pilpres
Anies juga mengungkap dirinya sering menanyakan mengapa proyek enam ruas jalan tol bisa dijadikan program strategis nasional.
Beberapa bulan lalu Anies sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo membicarakan persoalan itu, namun dia baru akan mempublikasikannya bila pembahasan tersebut telah menemui kejelasan.
"Saya sudah bicara dengan pak Presiden beberapa bulan lalu soal ini, tapi nanti kalau sudah selesai (pembahasan) saya baru bicara," tuturnya.
Menyikapi mengapa terlalu lama dirinya bisa menemui pihak pemerintah pusat, Anies mengatakan proses pertemuan kedua pemimpin pemerintahan bukan layaknya doorstop seperti yang biasa dilakukan para pewarta.
"Kalau itu harus resmi, nggak bisa kemudian ketemu asal tanya, ini kan bukan doorstop yah. Nanti disampaikan kepada yang menyusun, biar dapat jawaban resmi, dari situ nanti ada perbincangan resmi," ungkap Anies.