TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meminta maaf atas ketidakyamanan yang dialami calon penumpang KRL di stasiun Jabodetabek terkait perbaikan sistem gate elektronik.
Seperti diketahui, imbas dari perbaikan sistem tersebut, terjadi antrean panjang di sejumlah stasiun.
"Kondisi tersebut terjadi karena saat ini PT KCI sedang melakukan proses pembaharuan dan pemeliharaan sistem pada perangkat ticketing yang dimulai sejak dini hari tadi pada pukul 01.00 WIB dan masih berlangsung hingga saat ini," jelas Juru Bicara KCI Eva Chairunisa, Minggu (22/7/2018).
Lebih lanjut ia menjelaskan, pekerjaan upgrade dan pemeliharaan sistem tiket elektronik ini telah direncanakan dan berjalan sesuai jadwal untuk sebagian besar stasiun.
Namun di sejumlah stasiun lain, imbuhya, pekerjaan terkendala waktu karena sempitnya rentang waktu saat KRL tidak beroperasi dan tidak ada transaksi tiket pengguna.
"Sehingga sebagian perangkat gate dan POS (point of sales) loket di beberapa stasiun hingga kini masih dalam proses pemeliharaan dan belum dapat dioperasikan untuk melayani penumpang," ujarnya.
Dalam skala pekerjaan yang berbeda-beda, upgrade dan pemeliharaan sistem sendiri merupakan pekerjaan yang rutin dilakukan untuk menjaga performa sistem tiket elektronik KRL Jabodetabek.
Eva mengatakan, upgrade berkala yang dilakukan membuat sistem yang di awal penerapannya lima tahun lalu hanya melayani sekitar 400 ribu transaksi per hari, kini mampu melayani lebih dari 1 juta transaksi per hari tanpa ada kendala berarti.
Hingga saat ini, sistem elektronik KCI mencakup 760 gate elektronik, 233 Vending Machine, dan terhubung ke 79 stasiun yang melayani KRL.
"Proses kali ini merupakan upaya untuk membuat sistem ticketing semakin dapat diandalkan," tegasnya.
Menurut dia, waktu pelaksanaan proses tersebut diprogramkan akan selesai pada hari ini dan diharapkan seluruh perangkat sudah dapat dioperasikan untuk pelayanan.
Selama proses dilakukan PT KCI menugaskan karyawan dari berbagai tingkatan dan unit kerja untuk membantu pelayanan para pengguna di seluruh stasiun KRL.
"Pengguna jasa yang menemukan kendala pada kartu dihimbau untuk dapat menghubungi petugas di stasiun," ujarnya.