News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

425 Titik di Jakarta Disiapkan Jadi Lokasi Antar-Jemput Penumpang Ojek Online

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan driver ojek daring atau online melakukan aksi demonstrasi didepan Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta Pusat, Senin (23/4/2018). Para demonstran menuntuk tiga aspek diantaranya adalah pertama, pengakuan legal eksistensi, peranan, dan fungsi ojek online sebagai bagian dari sistem transportasi nasional, Kedua, penetapan tarif standar dengan nilai yang wajar, yaitu Rp3.000-Rp4.000 per kilometer, dengan metode subsidi dari perusahaan aplikasi agar tarif penumpang tetap murah dan terjangkau, Ketiga, perlindungan hukum dan keadilan bagi ojek online sebagai bagian dari tenaga kerja Indonesia yang mandiri. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menyediakan tempat untuk menjemput dan menurunkan penumpang ojek.

Fasilitas ini akan mulai diberlakukan pada Senin (30/7/2018) pekan depan, di setiap gedung yang dinaungi oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Mulai Senin depan diinstruksikan untuk menyiapkan tempat drop off dan pick up. Tempat pengantaran dan penjemputan untuk ojek," tutur Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/7/2018).

"Insyaallah dimulai Hari Senin besok, dan ini sebagai eksperimen. Dan seminggu besok masing-masing tempat cari lokasi yang pas, pendekatan yang pas, pengaturan yang tepat sesuai dengan setting desain layout kantor masing-masing. Koordinasi dilakukan oleh Dishub, dan penentuan tempat dan lain diserahkan kepada pengelola gedung," papar Anies.

Rencananya, fasilitas tersebut akan berada di 425 gedung yang berada dalam naungan Pemprov DKI Jakarta.

"Jumlahnya 425 gedung, perkantoran, SKPD, kantor wali kota, puskesmas, rumah sakit, terminal, GOR jadi jumlahnya lebih dari 400 lokasi," jelas Anies.

Baca: Belum Punya Payung Hukum, Anies Bersikeras Kasih Fasilitas

Anies beralasan, pembangunan fasilitas tersebut karena kerap melihat ojek menjadi penyebab kemacetan.

"Kita mengetahui bahwa waktu-waktu penjemputan dan pengantaran adalah waktu di mana sering ada pengumpulan ojek, yang menimbulkan gangguan pada arus lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan bermotor, karena itu kantor-kantor dilingkungan Pemprov sekarang diminta untuk menyiapkan tempat transit, dan ini bukan pangkalan ojek," jelasnya.

"Kalau pangkalan ojek untuk ngetem di situ bisa lama, kalau ini tidak. Hanya untuk pengantaran dan penjemputan, dan dilajukan di jam-jam awal jam kerja serta akhir jam kerja," terang Anies.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini