Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI BARAT - Ahmad Yusron (19), nampak lesu tak berdaya dengan balutan perban di lutut dan pahanya.
Pemuda ini menahan sakit akibat luka sabetan senjata tajam setelah dibegal usai berjualan sate.
Yusron sendiri merupakan penjual sate ayam yang biasa mangkal di kawasan Bintara, Bekasi Barat. Sudah tiga tahun ia mewarisi usaha orang tuanya tersebut.
Pria asal Bangkalan, Madura itu kini jadi tulang punggung keluarga usai kepergian ayah kandungnya menghadap sang Pencipta tiga tahun lalu.
"Biasa dagang sama Ibu, jadi saya emang terusin usaha orang tua jualan sate ayam," kata Yusron kepada wartawan TribunJakarta.com di kediamannya, Rabu (8/8/2018).
Yusron mengaku biasa menjajakan sate mulai sore hari hingga menjelang dini hari, sekitar pukul 5 sore hingga pukul 1 dini hari.
Anak kedua dari tiga bersaudara itu, setelah jadi korban begal pada selasa, (7/8) dini hari di Jalan Bintara 17, Bekasi Barat, terpaksa berhenti berdagang.
"Udah tiga hari enggak jualan, kalau bukan saya enggak ada lagi bisa bantu ibu jualan, kan saya yang dorong gerobak, siapin lapak," kata Yusron
Peristiwa pembegalan yang menimpa dirinya bermula ketika ia dan temannya bernama Syaiful (18) penjual nasi bebek tengah duduk di sebuah Warteg di Jalan Bintara 17, usai berjualan.
"Jadi saya abis jualan emang mau duduk-duduk aja, udah biasa juga kan duduk disitu ngobrol sama teman," kata Yusron
Kemudian tidak lama, Yusron dan Syaiful dihampiri sekelompok pemuda menggunakan tiga sepeda motor.
Dua orang yang dibonceng lalu turun menghampiri Yusron dan Syaiful.
Sambil menenteng senjata tajam jenis celurit, pelaku mengancam dan memaksa korban memberikan telepon genggam.