TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lurah Pasar Manggis Purwati mengatakan, tawuran antar-remaja di Jalan Sultan Agung, Manggarai, Jakarta Selatan, bermula dari saling mengejek di media sosial.
Tawuran pada Senin (20/8/2018) malam itu melibatkan dua kelompok remaja yang tinggal di Kelurahan Pasar Manggis dan Menteng Tenggulun.
"Ini anak-anak kata-kataan (saling ejek) di media sosial Facebook. Ada yang marah karena tersinggung. Kebetulan di kita warga Pasar Manggis tawuran sama Menteng Tenggulun," ujar Purwati saat dihubungi.
Menurut Purwati, ada sekitar 100 remaja yang terlibat tawuran. Mereka membubarkan diri setelah polisi menembakkan gas air mata.
Tidak ada yang luka dalam peristiwa tersebut. "Remaja tanggung, anak-anak SMP, SMA, kurang lebih 100 anak. Sekarang sudah kondusif, sudah dibubarin oleh polisi pakai gas air mata," kata dia.
Purwati menyampaikan, anak-anak di Pasar Manggis akan dikumpulkan pada Selasa (21/8/2018) besok pasca-tawuran itu.
"Antisipasi besok mau dikumpulkan di kelurahan sama bhabinkamtibmas. Ini lagi koordinasi sama bhabinkamtibmas," ucapnya.
Baca: BNPB Tekankan Tak Perlu Berpolemik Gempa di Lombok Jadi Bencana Nasional
Kanit Reskrim Polsek Metro Setiabudi Kompol Tri Suryawan sebelumnya menyampaikan, tawuran antar-remaja di Jalan Sultan Agung membuat ruas jalan tersebut sempat ditutup.
"Sudah, (jalan) sudah buka. Ditutup paling 15 menit, tapi sudah aman terkendali, sudah bisa lewat," ujarnya.
Tawuran itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Dua kelompok remaja saling melempar batu. Polisi membubarkan tawuran itu menggunakan gas air mata. Menurut Tri, tidak ada yang diamankan dalam tawuran tersebut.