TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat kini sudah bisa ikut mencoba layanan LRT Jakarta jalur Velodrome-Kelapa Gading secara pasca Rekomendasi Teknis dari Kementerian Perhubungan sejak 21 Agustus 2018.
Atlet-atlet Indonesia yang berlaga di Asian Games 2018 berkesempatan ikut sesi uji coba operasi dengan membawa pesan kebaikan tentang disiplin antre, pilihan bertransportasi ramah lingkungan, menjaga kebersihan dan pembiasaan menjadi warga yang memahami konsep kota berkelanjutan.
Uji coba oleh sejumlah perwakilan atlet Indonesia ini dilakukan hari Sabtu (1/9/2018) kemarin dan diikuti lima orang atlet nasional dari cabang olah raga Squash.
PT LRT Jakarta, yang merupakan anak usaha dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro), sengaja mengundang para atlet bersamaan dengan sesi Family Trial Operation Day dengan penumpang dari berbagai usia.
Suasana hangat menjadi pembeda dari sesi Uji Coba Operasi LRT Jakarta kali ini.
Baca: Fadli Zon: Pelemahan Rupiah Bisa Mengarah pada Krisis Ekonomi
“Untuk pertama kalinya kami menyertakan penumpang berusia 2 tahun sampai 63 tahun. Pengalaman ini untuk memberikan masukan bagi kami menyiapkan pelayanan terbaik pada waktunya dibuka untuk publik mendatang,” ujar Allan Tandiono, Direktur PT LRT Jakarta.
Baca: Sekolah Tinggi Transportasi Darat Kembali Luluskan 342 Taruna
Atlet yang mengikuti uji coba operasi didaulat berbagi kisah dengan para awak LRT Jakarta tentang membangun diri meraih prestasi.
"Ini sebuah kehormatan bagi kami, atlet Indonesia yang pertama kali mencoba LRT Jakarta. Tugas pentingnya adalah menjadikan fasilitas ini sebagai sarana berlatih menuju mental juara yaitu: disiplin waktu, selalu jaga kebersihan di ruang publik dan transportasi ramah lingkungan,” ungkap Agung Wilant, mewakili para atlet.
Atlet-atlet nasional ini pernah berlatih di Singapura dan mencoba MRT/LRT di sana. LRT Jakarta, menurut mereka tidak kalah keren dengan layanan MRT/LRT Singapura.
Sesi uji coba operasi LRT Jakarta tahap perdana masih akan berlanjut hingga pertengahan September 2018.
Angkutan berbasis rel ini diproyeksikan mengubah kebiasaan warga, dari mengendarai kendaraan pribadi menjadi bertransportasi publik. Tujuannya menurunkan angka kemacetan lalu lintas Jakarta sekaligus mengurangi polusi udara.
LRT Jakarta sekali jalan meluncurkan 4 unit/gerbong, masing-masing kapasitas 135 orang per unit/gerbong atau nyaman untuk 500 orang per trip.
Integrasi intermoda LRT Jakarta dengan moda transportasi massal bus, akan mampu meningkatkan ridership LRT hingga 20 ribu penumpang per hari.
"Target awal kami 10 ribu penumpang. Pagi hari bisa naik, dengan kombinasi LRT dan TransJakarta jadi intermoda,” ujar Allan.