News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengacara Rolas Sitinjak Jenguk Ahok di Tahanan Mako Brimob

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Basuki Tjahaja Purnama dan Rolas Sitinjak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rolas Sitinjak, seorang pengacara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku belum lama ini dirinya mengunjungi kliennya di tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, pada Selasa (5/9/2018) kemarin.

Dalam pertemuan itu, Rolas membicarakan mengenai sejumlah isu yang berkembang. Ia pun meyakinkan kliennya tersebut meyanggah isu-isu liar seputar pindah agama dan adanya hubungan dengan wanita lain.

Baca: Dari Dalam Tahanan Ahok Berdoa Ini Untuk Film A Man Called Ahok

Bahkan, Ahok sendiri menolak hak asimilasi agar tak ada lagi kegaduhan. 

“Dari pertemuan Selasa (4/4/2018) kemarin, banyak isu miring beredar yang diklarifikasi. Misalnya tidak benar Ahok pindah agama atau menjalin hubungan dengan wanita lain. Bahkan dia mengaku belum terpikirkan soal pernikahan,” sebut Rolas yang saat ini menjadi Wakil Ketua BPKN (Badan Perlindungan Konsumen Negara), Rabu (5/9/2019) di Jakarta.

Rolas yang membesuk bersama dua pengacara Ahok lainnya yakni I Wayan Sudirta dan Teguh Samudera merasa kunjungan tersebut hanyalah pertemuan biasa dengan klien.

Dari pertemuan itu, Rolas mengatakan kliennya, Ahok, makin sehat lantaran sering berolahraga.

 “Kelihatan badannya makin berisi. Dia bulang sehari-hari kegiatannya membaca buku dan olah raga. Ahok bilang dia suka sekali olah raga pushup malah sehari bisa 200 kali lebih. Walapun badannya lebih besar, tapi makin padat,” tuturnya.

 Ketika kejadian penyerangan dan pengrusakan para tahanan di Mako Brimob sendiri,  lanjut Rolas,  Ahok tidak tahu lantaran berada pada blok berbeda. 

Rolas bercerita, Ahok masih menjadi kebanggan banyak orang. Karena itu, saat jam besuk dirinya melihat antrian panjang orang yang hendak membesuk mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Bahkan, saat dibandingkan dengan pemimpin saat ini, banyak yang merindukan gayanya, Ahok tak jumawa.

“Sewaktu dibilang kalau banyak orang yang membandingkan dengan pemerintahan jaman sekarang dan ternyata banyak masyarakat merindukan kepemimpinan Ahok di Jakarta beliau senyum saja. Pak Ahok cuma bilang biar masyarakat saja yang menilai bagaimana saat dia memimpin Jakarta,” aku Ketua DPD DKI Jakarta Taruna Merah putih ini.

Yang menurut Rolas paling mengagetkan adalah Ahok dengan bijaksana enggan mengambil hak asimilasi atau kesempatan bebas bersyarat. Padahal, kliennya itu punya kesempatan sejak Agustus lalu guna mendapatkan hak tersebut.

 “Tapi dia tidak mau gunakan. Pak Ahok bilang tidak mau membuat kegaduhann masyarakat. Dia mau berkorban, meskipun bulan Agustus lalu dia bisa saja mengambil hak asimilasi itu. Dengan bijaknya dia juga bilang tidak boleh dendam,” terangnya.

Baca: Kenapa Duterte Pilih Beli Senjata dari Israel?

 “Begitu juga soal remisi. Para koruptor saja bisa dapat pengurangan hukuman 3 sampai 6 bulan, tetapi Pak Ahok hanya dapat 15 hari saat hari rayaNatal lalu. Dan,dia terima dengan lapang dada,” tambah Rolas.

 “Setelah bebas dari tahanan, Pak Ahok mengaku masih mikir-mikir masuk politik. Yang jelas dia memilihi mau kerja denganberbisnis saja. Di akhir obrolan dia bilang salam buat seluruh masyarakat Indonesia.Dari tahanan Mako Brimob Pak Ahok tetap berdoa yang terbaik buat Negara dan masyarakat Indonesia,” tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini