Ia mengaku hanya menggunakan huniannya itu untuk istirahat siang saja.
"Untuk istirahat siang saja tidur di sini, kadang-kadang ke rumah keponakan di Tangerang," ujarnya.
Selama tinggal disana, banyak hal yang ia alami. Rasa kedinginan, kelaparan, pernah dia rasakan.
"Makan angin pernah, kenyang loh," seloroh pria itu.
Hunian tersebut juga ditinggali sejumlah pengamen muda. Ia kadang suka bernyanyi-nyanyi ketika malam hari.
"Yang namanya mereka seniman, begitulah, saya tidak ingin urusin selama tidak mengganggu," jelasnya.
Kong Aris mengaku saat ini tidak memiliki pekerjaan.
Ia mendapatkan uang bila ada orang yang membutuhkan tenaganya di Pasar Tanah Abang.
"Suka ada yang panggil untuk gunakan jasa saya, untuk bersih-bersih dagangan di Tanah Abang atau jaga jualannya," kata Kong Aris.
Ia juga memulung, namun saat ini kakinya sudah tidak kuat untuk berjalan jauh.
Kondisinya yang sudah tak sebugar dulu, ditambah kakinya yang sempat tertabrak motor.
Baca: Kartika Putri Ungkap Perlakuan Habib Usman padanya saat Sedang Berdua Saja
"Saya udah nggak kuat jalan jauh, kaki udah berasa sakit," tuturnya.
"Untuk makan Alhamdulillah ada saja yang ngasih, kalau tidak ada ya tidak makan," tambahnya.
Penulis: Leo Permana
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Kisah Kong Aris yang Tinggal di Jembatan di Tanah Abang, Pernah Makan Angin Sampai Kenyang