Laporan Reporter Warta Kota, Zaki Ari Setiawan
TRIBUNNEWS,.COM, TANGERANG SELATAN - Sejumlah warga Cluster Vila Asri, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan, harus tinggal di tengah-tengah proyek pembangunan Tol Cinere-Serpong.
Warga menyatakan, rumah mereka yang terkena proyek tol tidak kunjung dibayarkan.
Proses pembayaran pembebasan lahan itu tersendat sejak tahun 2017 lantaran ada oknum yang mengaku memiliki sertifikat yang sama di atas lahan tersebut ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tangerang Selatan.
"Pas awal sosialisasi (proyek tol), kami yang diajak. Pas pengukuran kami yang diajak. Di menit terakhir, setelah deal-dealan harga, tiba-tiba ada yang mengaku punya sertifikat juga," kata perwakilan warga Perumahan Vila Asean Cluster Vila Asri, Arif Supriyono, Sabtu (22/9/2018).
Nasib delapan kepala keluarga (KK) yang terkena imbas proyek Tol Cinere-Serpong pun kini gantung tanpa kejelasan. Sedangkan proses pembangunan sudah mulai dilakukan Waskita selaku kontraktor proyek.
Sejumlah warga Pondok Cabe ini dibuat geleng-geleng kepala dengan permasalahan ini dan heran ada oknum yang mengaku memiliki sertifikat datang secara tiba-tiba.
Baca: Sejak Ada Pengerjaan Proyek Tol Cinere-Serpong, Dinding Rumah Warga Pamulang Jadi Retak-retak
"Harusnya Juni (2017) kami dipanggil. Tapi kita enggak dipanggil-dipanggil. Akhirnya kami ke BPN, ternyata ada yang mengaku memiliki sertifikat juga," kata Arif.
Mereka memastikan memiliki surat-surat lengkap sebagai bukti kepemilikan tanah dan rumah. Selain itu warga Vila Asri ini juga mengaku tidak pernah memiliki kendala terkait kepemilikan tanah sejak awal membeli.
Warga ini hanya ingin haknya dipenuhi untuk segera dibayarkan dan bisa mendapatkan tempat tinggal baru.
"Akmi enggak pernah protes dengan harga yang sudah di-appraisal. Kami tidak protes saat ada pembangunan tol," kata Arif.