Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 20 narapidana kasus penyalahgunaan narkotika yang ditahan di Kantor Perwakilan Polres Kepulauan Seribu, Cilincing, Jakarta Utara, melarikan diri pada Jumat (21/9/2018) lalu,
Dari 20 tahanan tersebut, tujuh di antaranya berhasil diamankan pada hari yang sama saat mereka kabur.
Upaya pihak kepolisian menangkap tujuh tahanan yang kabur tersebut sempat mendapatkan perhatian warga.
Pasalnya, upaya penangkapan berlangsung ricuh di permukiman dekat Kantor Perwakilan Polres Kepulauan Seribu.
Salah satu pemilik warung yang berada sekitar 20 meter dari kantor polisi, Yeni (50) mengatakan, dirinya sempat kaget dengan insiden kejar-kejaran antara polisi dengan tahanan yang kabur.
Kejadian tersebut, menurut Yeni, terjadi selepas ashar, atau sekira pukul 15.30 WIB.
Saat itu, warung yang ia jaga sudah tutup, dan dirinya pun sedang beristirahat di rumahnya yang berada di belakang warung.
Belum sampai terlelap, Yeni dikagetkan dengan suara tembakan senjata api. Karena panik, Yeni pun segera keluar rumah dan menuju ke depan warungnya.
"Saya denger suara senjata. Saya kira apaan orang saya mau tidur. Abis dagang udah selesai dagang udah tutup, abis ashar lah itu," kata Yeni kepada TribunJakarta.com, Minggu (23/9/2018).
Yeni mengaku sempat mengira bunyi tembakan tersebut adalah polisi yang mencoba membubarkan massa tawuran.
Pasalnya, tembakan serupa sempat ia dengar beberapa waktu lalu saat terjadi tawuran di daerah tersebut.
Ternyata, setelah bertanya-tanya, Yeni mengetahui bahwa tembakan tersebut berasal dari polisi yang memberikan tembakan peringatan pada tahanan yang mencoba kabur.
"Ada yang lari gitu saya kira ada yang tawuran. Saya liat sampe ada yang polisi didorong gitu jatuh ke jalan. Saya kirain ada yang tawuran kan biasanya suka ada yang gitu biar bubar gitu. Tau-taunya ini mah beda, tahanan kabur," beber Yeni.