TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok pria berkain sarung yang ditemukan tewas di semak-semak di wilayah Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogorakhirnya terjawab.
Dia adalah Asep. Warga Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor itu tewas dibunuh oleh keluarga pacarnya.
Asep ditemukan warga masih mengenakan sarung dan baju koko itu tergeletak sudah tak bernyawa di semak-semak saat warga sedang melakukan kerja bakti disisi jalan wilayah Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Satreskrim Polres Bogor mengamankan enam orang pelaku pembunuhan terhadap warga Rumpin, Kabupaten Bogor, itu.
Keenam pelaku adalah HS, AR, U, J, BS dan AM yang merupakan sekeluarga yang sakit hati karena korban telah berpacaran bahkan menyetubuhi seorang perempuan anggota keluarga para pelaku yang sebelumnya pun tak direstui oleh mereka.
Baca: Novel Bamukmin Singgung Pilpres dan Masuk Surga, Sikap UAS Tegas
Oktober 2018 di kawasan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
"Atas dasar dari itu, karena tidak terima, kemudian kakaknya pacar korban juga mengetahui, maka mengupayakan perencanaan (pembunuhan)," kata Benny saat ditemui TribunnewsBogor.com di Mapolres Bogor, Jumat (12/10/2018).
Baca: Kinerja Rupiah Terburuk Kedua di Asia, Tapi IHSG Diprediksi Bisa Melaju di Akhir 2018
Ia menjelaskan, para pelaku memancing korban untuk datang ke Ciseeng dengan cara menggunakan ponsel perempuan yang menjadi pacar korban yang tak direstui tersebut.
Di kawasan Ciseeng, korban dieksekusi dengan eksekutor tunggal yakni kakak dari pacar korban sendiri yang berinisial AM.
"(Pelaku) Yang terlibat itu bapaknya, anaknya, menantunya dan 3 kerabatnya. Pelaku tunggal eksekutor adalah kakak daripada pacar korban berinisial AM. Yang lain perannya berbeda-beda, ada yang berperan membuang korban, ada juga yang mengamankan situasi termasuk mengetahui kejadian tersebut," terang Benny.
Kemudian setelah dilakukan pembunuhan, korban dibuang ke tempat lain dan keesokan harinya 4 Oktober 2018 sekitar pukul 09.00 WIB korban yang berasal dari Kampung Panoongan, Rumpin Bogor ini ditemukan warga di semak-semak pinggir jalan.
Enam pelaku pembuhan diamankan Polres Bogor, Jumat (12/10/2018).
Korban ditemukan di Kampung Mekarsari, RT 01/01, Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor oleh warga yang tengah kerja bakti membersihkan sampah.
"Hasil visum luar dan otopsi (korban) itu ada pukulan di bagian dada yang menembus jantung dan ada hantaman benda keras di kepala bagian belakang," kata Benny.
Dalam pengungkapan kasus ini, polisi mengaman barang bukti berupa 2 buah ponsel, 1 bilah palu dan pakaian korban.
Kini keenam pelaku mendekam di Mapolres Bogor setelah ditangkap satu per satu dalam kurun waktu satu minggu.
Para pelaku ini dijerat Pasal 55 (1) jo 338 dan atau 340, dan atau 351 (3) KUHP dengan ancaman kurungan penjara 20 tahun sampai seumur hidup.
Muncul isu penyerangan
Beberapa hari usai temuan korban ini, beredar informasi via layanan pesan instan WhatsApp penyerangan warga Rumpin,Kabupaten Bogor.
Penyerangan ini dipicu oleh temuan mayat warga rumpin yang diduga korban pembunuhan sehingga warga Rumpin tak terima.
Bahkan di sana ditulis akan ada 7 desa dari Rumpin akan melakukan penyerangan ke Desa Karihkil, Kecamatan Ciseeng.
Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita Lena mengatakan, bahwa informasi yang beredar ini adalah hoax atau informasi palsu.
"Ini kejadian (penyebaran hoax) sudah lama, tiga hari yang lalu. Tidak ada penyerangan," kata Ita ketika dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Selasa (9/10/2018).