Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bakal mengerjakan proyek Intermediate Treatment Facility (ITF) secara masif di Jakarta, dengan membangun lebih dari satu tempat pengelolaan sampah.
Anies juga mengungkapkan saat ini pihaknya mendapat banyak sekali tawaran terkait pembangunan ITF di Jakarta.
Baca: M Taufik Diminta Prabowo Urusi Kursi Wagub DKI, Ini Kata Anies Baswedan
"Pembangunan ITF di Jakarta Insya Allah akan kita kerjakan massive, bukan hanya satu. Tapi sekarang ini ada banyak sekali tawaran untuk membangun," kata Anies, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Diketahui, ITF Sunter, di Jakarta Utara sendiri diperkirakan hanya bisa men ampung 2.000 ton sampah perhari, sedangkan sampah Ibu Kota ditaksir mencapai 7.000 hingga 8.000 ton perharinya.
Kendati begitu, Anies belum dapat memberi kepastian soal jumlah proyek ITF yang bakal di bangun.
Sebab terlebih dahulu pihaknya harus mengkaji terkait besaran lahan, teknologi yang dipakai hingga pola kerjasamanya.
"Nah kita akan mereview besarannya akan sangat tergantung pada satu lahan, dua teknologi, tiga pola kerja sama. Siapa partnernya? partnernya adalah Jakpro. Jadi pengelolaan ini BUMD kita yang menjadi Mitra," ucapnya.
Sebelumnya anggota komisi D DPRD DKI Jakarta Bestari Barus mengatakan Pemprov DKI Jakarta masih memiliki kemampuan untuk membangun mega proyek pengelolaan sampah itu di Jakarta, mengingat APBD DKI yang terbilang istimewa.
Hal itu terlihat dari Silva (dana tak terserap) APBD DKI tahun ini, yang mencapai Rp 13 Triliun karena tak terserap dengan baik.
Baca: Gubernur Nonaktif Aceh Irwandi Tetap Merasa Tidak Terlibat Suap Proyek DOKA
Bahkan Bestari menyarankan, Pemprov DKI untuk membangun empat ITF di Jakarta. Dengan daya tampung masing-masing ITF 2.000 ton sampah per hari, Jakarta kemungkinan mampu lepas dari ketergantungan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Bantargebang.
"Kalo empat ITF kan bisa menampung 8.000 ton sampah per hari. Bisa lepas dari Bekasi kita. Kemudian yang membingungkan saya bahwa APBD kita ini sangat besar sekali jadi apa sulitnya membangun ITF. Orang-orang sulit membangun karena nggak ada uangnya, kita kan APBD nya melimpah," kata Bestari Rabu (24/10) kemarin.