News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kronologi Penyekapan Sandy: Dibegal hingga Diteriaki Begal dan Disekap di Rumah Kosong

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandy Hidayatullah korban penyekapan

"Rumah kosong itu emang tidak ada pintunya jadi saya keluar gampang, tapi susahnya itu minta tolong ke warga ada dua orang ibu-ibu saya teriak minta tolong dia malah kabur, padahal saya bilang ke mereka bahwa saya korban begal," ungkap Sandy.

Hingga akhirnya, seorang bapak-bapak mau menolongnya, dia langsung menceritakan kejadian yang sebenarnya hingga kemudian dia dibawa ke sebuah rumah dan diberikan minum dan makanan.

"Saya bilang kalau saya korban begal, saya tiba-tiba di bawa ke rumah kosong sama empat orang yang ngaku polisi, saya juga tanya ke bapak itu, sekarang saya ada di mana, terus bapak-bapak itu bilang ini di Pondok Gede, bapak-bapak yang nolong saya juga sempet nanya yang bener kamu jangan bohong, terus saya coba buat yakinin dan meminta menelpon ke nomor ponsel saya yang ditinggal di kampus," jelas dia.

Warga saat itu belum berani membuka ikatan lakban di tangan dan matanya, dia masih berusaha melihat melalui celah-celah lubang yang menutup matanya.

Hingga kemudian warga ramai mengerubungi dan datanglah Polisi dari Polsek Pondok Gede.

"Pas coba telepon ke nomor saya waktu itu enggak ada yang angkat mungkin teman saya yang di kampus masih pada tidur, akhirnya warga telepon Polsek dan datang satu orang polisi berpakaian dinas, ikatan ditangan, mulut dan mata saya dibuka dan saya diintrogasi disitu," jelas dia.

Pihak Polsek Pondok Gede lalu membawa Sandy ke Polsek Bekasi Timur, disana ia diminta untuk membuat laporan berita acara pemeriksaan hingga kemudian baru mendapatkan perawatan luka yang ia alami.

Kasus Sandy diketahui masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, masih belum jelas apakah empat orang yang mengaku sebagai anggota polisi yang menyekap Sandy merupakan anggota polisi atau justru bagian dari komplotan begal.

Sebelumnya, kejadian berawal saat Sandy keluar dari Kampus Unisma Bekasi hendak membeli makanan dan roko didaerah Pengasinan, Kota Bekasi. Usai membeli rokok dan hendak kembali, korban tiba-tiba dipepet oleh tiga orang pelaku di dekat kampus Unisma, Kamis dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, (25/10/2018).

Para pelaku menodongkan senjata tajam dan meminta barang berharga milik korban. Namun korban tidak menyerahkan sehingga pelaku membacok korban dibagian punggung hingga korban terkapar.

Usai terbacok, korban hendak pergi menuju RS Mitra Timur untuk meminta pertolongan. Namun saat di Jalan Raya Sersan Aswan, Rawa Semut, korban diteriakan begal oleh pengendara sepeda motor hingga membuat korban panik dan berlari hingga ke Jalan Raya Cut Meutia untuk mencari pertolongan.

Namun, saat berada di TKP tepatnya di Traffic Light dekat Kampus Unisma Bekasi, tiba-tiba datang sebuah mobil daihatsu Ayla berhenti disamping korban. Dua orang keluar dari mobil dan mengaku sebagai anggota Polisi sehingga korban dimasukan ke dalam mobil tersebut.

Namun, bukannya ditolong dan dibawa ke Rumah Sakit terdekat, korban justru disekap dengan cara mata dan mulut ditutup menggunakan lakban dan dibawa ke sebuah rumah kosong di daerah Pondok Gede, Kota Bekasi.

Kasus Sandy diketahui masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, masih belum jelas apakah empat orang yang mengaku sebagai anggota polisi yang menyekap Sandy merupakan anggota polisi atau justru bagian dari komplotan begal tersebut.

Adapun sepeda motor yang dikendarai Sandy hilang entah kemana dibawa orang saat dia diangkut ke dalam mobil menuju lokasi penyekapan.

Penulis: Yusuf Bachtiar

Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Perjuangan Mahasiswa yang Disekap, Istighfar dan Berusaha Melepaskan Lakban di Mulut Serta Tangannya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini