Laporan Reporter Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 25 pelajar terjaring razia petugas di tempat game online di warung internet (warnet) saat jam sekolah, di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (6/11/2018).
Lantas, mereka dibawa dan didata di Kantor Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Mereka kedapatan bermain game PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) dan Dota di warnet.
"Mata pelajarannya sih hari ini lagi ringan. Teman ngajakkin bolos dan main PUBG (PlayerUnknown's Battlegrounds) dan Dota di Warnet," kata AR (15), pelajar SMA terjaring razia.
AR hanya menundukkan kepala pasca-terjaring razia petugas. Dia mengaku takut jika petugas yang merazianya memanggil kedua orangtuanya.
"Ya ngeri saja ibu dan bapak saya datengin Kantor Kecamatan. Bisa dimarahin saya. Uang jajan enggak bakalan dikasih," kata AR yang diminta petugas untuk menghapal Pancasila.
Baca: Keluarga Siap Jadi Jaminan, Asal Polisi Bersedia Ubah Status Ratna Sarumpaet Jadi Tahanan Kota
Di dalam ruangan kantor Kecamatan Palmerah itu, petugas kepolisian dan Satpol PP, menyaksikan para pelajar yang bolos sekolah menyebutkan lima sila dari Pancasila.
"Sebanyak 25 pelajar terjaring razia. Mereka ini asyik bermain game online, ketika berlangsung jam-jam pelajaran. Mereka, langsung diangkut ke kantor kecamatan untuk didata," ucap Camat Palmerah, Zery Ronazy.
Baca: Survei LSI: Partai Hanura dan PSI Bersama Empat Partai Lain Diprediksi Tak Lolos Ambang Batas
Zery mengatakan, razia tersebut digelar untuk mencegah para pelajar bolos saat jam belajar sekolah. Selain itu, razia pelajar bertujuan untuk antisipasi aksi tawuran dan narkotika.
"Razia ini juga mengantisipasi jangan sampai para pelajar itu terjerumus ke aksi kriminalitas. Ini yang harus sama-sama diwaspadai. Untuk mereka yang terjaring sebanyak 25 pelajar itu akan turut dipanggil pihak orangtua, gurunya," ucap Zery.
Baca: Rizieq Shihab Dikabarkan Ditangkap di Arab Saudi, Begini Faktanya
Sementara itu, Kasatpol PP Kecamatan Palmerah, Paisol Panani menjelaskan, pelajar yang terjaring razia terdiri atas tujuh siswa SMP dan 18 siswa SMA.
"Mereka kedapatan asyik bermain game online di empat lokasi di warnet kawasan Kelurahan Palmerah. Mereka langsung dibawa ke kantor Kecamatan Palmerah.," katanya.
"Kami juga memanggil tenaga pendidik, dan pihak sekolah dari siswa yang terjaring razia," kata Zery lagi.