Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai pengusung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017 lalu, yakni PKS dan Gerindra diketahui telah mengajukan jagoan nya masing-masing untuk mengisi kursi DKI 2 yang kosong, setelah di tinggal Sandiaga.
PKS mengajukan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.
Sedangkan Gerindra tetap ngotot mengajukan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik sebagai jagoannya.
Kendati ketiga nama tersebut sudah mengemuka, namun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku belum melakukan pembicaraan khusus kepada mereka.
"Dengan semua yang disebut - disebut nama-namanya itu belum ada pernah saya berinteraksi khusus," ujar Anies saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018).
Pada kesempatan itu Anies juga mengungkapka bila pihak pemprov DKI belum menerima nama yang disodorkan oleh PKS.
Baca: Survei LSI: Partai Hanura dan PSI Bersama Empat Partai Lain Diprediksi Tak Lolos Ambang Batas
"Setahu saya belum ada nama resmi yang diajukan. Jadi memang akan mengajukan dua karena perintah undang - undangnya dua nama, tapi siapa nama dua namanya belum, belum liat, yang ada adalah wacana tapi resmi belum," ujar Anies.
Secara umum Anies menegaskan Wagub baru pendamping dirinya kelak, harus tunduk pada visi misi yang telah dia buat sebelumnya.
Baca: Enam Produk Perawatan Kendaraan Genuine Ini Bikin Mobil Mitsubishi Selalu Oke dan Kinclong
Selain itu dia menekankan Wagub pengganti Sandiaga Uno juga harus bisa diajak bekerja sama untuk memenuhi janji - janji kampanye Pilkada DKI 2017 lalu.
"Kemudian bagi saya yang penting adalah bahwa wakil akan ikut akan visi yang sudah ditetapkan, itu yang paling penting, tentu saja bisa kerja sama dan karena ikut visi insya Allah, akan sejalan," tuturnya.