TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Fenomena remaja mabuk dengan minum air rebusan pembalut wanita tiba-tiba saja kembali menyeruak.
Sempat muncul di awal tahun 2018, fenomena minum air rebusan pembalut itu kembali muncul.
Fenomena minum air rebusan pembalut wanita itu muncul setelah pihak BNN Jawa Tengah menemukan kasus tersebut.
Kemudian terus merebah ke berbagai daerah, termasuk Jawa Barat.
Di Jawa Barat, Bekasi disebut-sebut sebagai wilayah yang remajanya paling banyak meminum rebusan pembalut wanita selain Bogor, Karawang, Bandung, Sukabumi, dan Cirebon.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bekasi Bidang Penyuluhan, Jumarwansyah, menyebut sudah mendapatkan informasi praktek mabuk semacam itu sejak 4 tahun lalu, tapi baru sebatas informasi.
“Belum ada laporan masuk. Hanya sebatas informasi saja. Berbeda seperti di Jawa Tengah yang tertangkap basah pada 7 November 2018 itu," kata Jumarwan, Jumat (9/11/2018).
Baca: Heboh Remaja Mabuk Rebusan Pembalut: Pembalut Wanita Tak Mengandung Zat Adiktif
Sejauh ini pihaknya telah melakukan sosialisasi mengenai bahaya mabuk dengan meminum air rebusan pembalut wanita.
Selain itu ia juga rutin melakukan sosialisasi mengenai bahaya minum-minuman keras, maupun narkotika.
Selain dapat meresahkan dan merusak masa depan, juga dapat dikenakan hukuman.
"Kalau sosialisasi mengenai bahaya mabuk dengan itu (pembalut) kita sudah sering sampaikan sejak 2 tahun lalu,” paparnya.