Laporan Reporter Warta Kota, Budi Sam Law
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kota Depok kini makin rawan bahaya longsor. Warga pun diminta agar makin waspada. Terbukti, dalam sebulan terakhir atau tepatnya sejak 19 Oktober hingga pekan kedua bulan November ini sedikitnya sudah 11 kali peristiwa tanah longsor cukup besar terjadi di sejumlah wilayah di Kota Depok.
Hampir semua peristiwa tanah longsor itu mengakibatkan bangunan, kios, tempat usaha atau turap dan sebagian jalan hancur.
Pada 19 Oktober sampai 24 Oktober, tercatat ada lima peristiwa tanah longsor yang terjadi di Depok.
Yakni di Jalan Bulak Timur, RT 6/ RW 9, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Depok, di depan Masjid Baiturahim, Jumat (19/10/2018). Dimana satu rumah warga yakni rumah keluarga Agus Setiawan, nyaris ambruk.
Empat peristiwa lain terjadi di Kampung Sugutamu, RT 2/25, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya; lalu di Kali Laya di Pasar Pal Cimanggis; kemudian pada turap di Kali Cabang Tengah di RT 5/11, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji; serta di Saluran Sekunder Cabang Tengah di RT 2/14, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Depok.
Longsor kemudian terjadi kembali pada Rabu (31/10/2018) dini hari sekira pukul 03.30 di kolam renang dan taman di perumahan elite Aruba Residence di Jalan Pemuda, Pancoran Mas, Kota Depok.
Baca: Polisi Jerat Pelaku Pembantaian Sopir Taksi Online di Tangerang dengan Pasal Pembunuhan Berencana
Kolam dan taman yang berada di atas sisi Kali Ciliwung, dan melanggar garis sempadan sungai (GSS) tiba-tiba runtuh.
Peristiwa longsor kemudian berlanjut di Depok tepatnya di sekitar Jembatan Pitara atau Jembatan Sengon di Jalan Pitara Raya, Pancoran Mas, Depok, yang sedang direnovasi, Selasa (6/11/2018) sore.
Baca: Dokter Mengeluh, Biaya Operasi Cesar Sebelum Ada BPJS Kesehatan Rp 6 Jutaan, Kini Cuma Rp 4,3 Jutaan
Akibatnya pengerjaan renovasi jembatan yang dilakukan sejak Kamis (25/10/2018) lalu, dengan pemasangan beberapa material rusak parah.
Lalu disusul kembali dengan longsor di Jalan Raya Citayam di depan Perumahan Regency Depok di Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Kamis (8/11/2018) malam sekira pukul 20.00.
Sejumlah lapak pedagang dan tempat usaha yang berada di sisi Jalan Citayam, dan diatas Kali Baru harus hancur terbawa tanah longsor hingga ke bantaran kali di bawahnya.
Dan tiga peristiwa longsor terakhir, terjadi dalam satu hari pada Minggu (11/11/2018).
Yakni di RW 5, Kelurahan Jatijajar, Tapos, Depok, tepatnya di sisi atas Kali Baru di Jalan Raya Bogor, Depok, Minggu (11/11/2018) subuh sekira pukul 05.00. Karena longsor ini bagian belakang bangunan Mushola Al-Jihad ambruk.
Kemudian di Jalan Benda RT 03/RW 01, Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok, tepatnya di bagian Kolam Renang Tirta Sanden. Tiga kios hanyut disapu longsor yang diduga terjadi akibat pengerjaan galian saluran air di sana.
Lalu kemudian longsor juga terjadi bagian belakang Perumahan Mutiara Depok, Sukmajaya sekitar pukul 16.00.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Depok, Manto mengatakan respon cepat mereka lakukan setelah menerima laporan longsor dalam 11 peristiwa itu dan langsung melakukan penanganan darurat untuk mencegah longsor susulan terjadi.
Kecuali kata dia longsor yang terjadi di kolam renang dan taman di perumahan elite Aruba Residence di Jalan Pemuda, Pancoran Mas, Kota Depok. Sebab fasilitas yang longsor ke Kali Ciliwung itu, masih tanggung jawab pengembang.
Dari peristiwa itu katanya diketahui bahwa keberadaan kolam dan taman melanggar garis sempadan sungai.
Manto menjelaskan sebagian besar longsor yang terjadi dipicu intensitas hujan yang cukup tinggi. "Namun penyebab utama longsor sebenarnya karena kondisi tanah yang labil dan beralihnya fungsi lahan di sekitar lokasi. Selain banyak bangunan yang melanggar GSS. Ini menjadi rawan longsor saat hujan turun," kata dia.
Penanganan kata dia masih dilakukan secara sementara dan untuk mencegah longsoran susulan tak terjadi kembali.
"Sebab untuk penanganan permanen mesti dilakukan kajian lebih jauh lagi, agar menyeluruh. Namun penanganan langsung kami lakukan terutama untuk mencegah longsoran susulan terjadi," kata Manto.