TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perluasan kebijakan ganjil genap di pintu tol dari semula hanya Bekasi Barat dan Bekasi Timur, kini diperluas di pintu Tol Tambun.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono.
Bambang mengaku, sebelum diberlakukan akan ada sosialisasi dan uji coba terlebih dahulu yang dilakukan bersama stakeholder lainnya.
"Kita lihat saja nanti prosesnya, kegiatan sosialisasi akan dimulai pada Kamis (15/11/2018), jika nanti sudah cukup memadai, kita dapat segera melakukan implementasi kebijakan," kata Bambang di Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Konsekuensinya lain yang akan dilakukan dengan diterapkannya ganjil genap adalah dengan menambah angkutan umum massal.
Baca: Sistem Ganjil-Genap Jakarta Picu Kemacetan di Jalur Alternatif
"Kalau dibutuhkan kita siapkan armada 100 bus premium untuk mengakomodir kebutuhan angkutan umum bagi masyarakat," bebernya.
Bambang mengatakan dengan pengoptimalan kebijakan ganjil genap maka diharapkan akan berimbas pada peningkatan kecepatan ke arah Cikampek menjadi 60% dan V/C ratio turun sekitar 17%.
Kemudian arah ke Jakarta V/C ratio akan turun 14%, dan kecepatan akan meningkat 26%.
Ia mengaku, pembelakuan ganjil-genap di Tol Tambun sebetulnya sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 18 Tahun 2018 Tentang Pengaturan Lalu Lintas Selama Masa Pembangunan Proyek Infrastruktur Strategis Nasional Di Ruas Jalan Tol Jakarta - Cikampek.