Kemudian, sore harinya HS menitipkan kendaraannya jenis Nissan X Trail warna silver bernopol B 1075 FOG itu kepada dirinya.
“Jadi baru datang beberapa jam saja di kontrakan ini. Dia langsung nitip meninggalkan mobilnya, bilang mau ambil barang nanti balik lagi tetapi ternyata tidak balik lagi," ucapnya.
Menurut Johan, dia belum sempat meminta identitas HS.
"Ini kan baru DP (down payment/uang muka--Red) saja, dia juga lihat-lihat kontrakan. Dia bilang mau menempati kamar B 208 di lantai 2," katanya.
"Tapi barang-barang juga belum dimasukkan ke dalam kontrakan. Biasa di kontrakan kami pasti diminta, tapi setelah melunasi dan pengontrak sudah menempati," ucapnya.
Kendaraan yang dititipkan HS di kontrakan tersebut telah diamankan dan dibawa ke Mapolres Metro Bekasi Kota.
Naik gunung
Setelah melakukan penyidikan dan pemeriksaan polisi pun melacak keberadaan HS hingga kepolisian mendapati bahwa HS sedang berada di Garut, tepatnya di kawasan Kaki Gunung Guntur.
"Dia berada di satu rumah atau saung. Dia di sana mengaku hendak naik gunung. Kita geledah dan ditemukan kunci mobil, HP dan uang Rp 4 juta," jelas Argo.
Namun demikian, HS menyanggah dugaan kepolisian. Ia mengatakan tidak melakukan apa pun kepada para korban.
Meski begitu, HS pun digelandang ke Mapolda Metro Jaya untuk didalami kasusnya.
"Kita tarik ke Polda, penanganan kita ambil. Tapi tetap Bekasi Kota bekerja," ujar Argo.