TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Nining, penghuni kontrakan yang dikelola keluarga yang dibunuh di Bekasi, Jawa Barat mengatakan, dirinya mendengar suara jeritan keras seorang perempuan pada Selasa (13/11/2018) dini hari.
Nining mengatakan, jeritan tersebut didengarnya cukup keras dari arah rumah korban sehingga membuat dirinya dan suami terbangun dari tidur.
"Pas malam-malam kejadian, saya sama bapak dengar jeritan. Jerit perempuan, tidak bilang apa-apa, kayak orang kesakitan gitu menjerit, hampir semenit," kata Nining saat ditemui di kontrakannya, Jalan Bojong Nangka II, RT 02, RW 07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jumat (16/11/2018).
Nining pun tidak menghiraukan suara jeritan tersebut dan berharap tidak ada apapun yang terjadi di area kontrakannya.
"Saya cuma baca istighfar saja, siapa yang tidak merinding sampai saya enggak bisa tidur lagi. Ya saya tidak tahu, itu setan saja mungkin," ujar Nining.
Nining tidak menyangka dan kaget pada pagi harinya ternyata keluarga pengelola kontrakannya ditemukan tewas.
Polisi telah memastikan, satu keluarga pengelola kontrakan tersebut dibunuh oleh Haris Simamora (HS) pada Selasa lalu.
Para korban adalah Diperum Nainggolan (38) selaku kepala keluarga, Maya Boru Ambarita (37) sang istri, dan kedua anaknya yang bernama Sarah Boru Nainggolan (9) serta Arya Nainggolan (7).
Luka akibat benda tumpul hingga bercak darah ditemukan di tubuh korban Diperum bersama istrinya.
Sedangkan kedua anak Diperum tewas karena kehabisan oksigen. Haris pun ditangkap di kaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, saat akan mendaki pada Rabu (14/11/2018) malam.
Dari tangannya, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Haris telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan keluarga tersebut pada Jumat pagi tadi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tetangga Dengar Jeritan pada Malam Tewasnya Satu Keluarga di Bekasi", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/16/14554031/tetangga-dengar-jeritan-pada-malam-tewasnya-satu-keluarga-di-bekasi.
Penulis : Dean Pahrevi