TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi tak sependapat dengan pernyataan calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto yang mengatakan kawasan Bunderan Hotel Indonesia (HI) dan Istana Negara akan tenggelam pada tahun 2025 mendatang.
Prasetio Edi Marsudi memprediksi, Jakarta baru akan tergenang pada tahun 2031 karena terjadi penurunan tanah.
Baca: Prabowo Singgung Banjir Jakarta, Kubu Jokowi Dukung Anies Baswedan
Prasetio Edi Marsudi pun menyesalkan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memberhentikan pembangunan proyek Reklamasi teluk Jakarta.
Sebab menurutnya, pembangunan reklamasi maka daratan di Jakarta akan bertambah.
"Itulah gunanya yang namanya reklamasi, larinya kesitu. Kalau dianalisa kita, tahun 2031 penurunan tanah menggenang ke daerah kota ke istana. Tapi gak sampai seperti yang dikatakan pak Prabowo, gak begitu," ujar Prasetio Edi Marsudi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Meskipun begitu, Prasetio Edi Marsudi menyatakan dukungannya pada program pemerintah yang ingin membuat tanggul raksasa di pinggir laut teluk Jakarta (giant sea wall).
Tak hanya itu, ia pun mengharapkan program yang nanti akan dikeluarkan oleh Anies berupa sumur resapan (drainase vertikal) mampu membantu kota Jakarta dari genangan air hujan.
Baca: Prabowo Sebut Air Laut di Tanjung Priok Sampai ke Bundaran HI di 2025
"Itulah gunanya giant wall, saya sepakat dengan kebijakan Pak Gubernur, tinggal percantik aja," ucap Pras.
Seperti diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto mengatakan, air laut dari Tanjung Priok, Jakarta Utara akan sampai ke kawasan Bundaran Hotel Indonesia dan Istana Negara pada 2025 karena perubahan iklim yang saat ini semakin parah terjadi.
Penulis: Anggie Lianda Putri
Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Ketua DPRD DKI Tampik Pernyataan Prabowo Subianto 'Jakarta Tenggelam Pada 2025'