Laporan Reporter Tribunnews, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Setelah membunuh satu keluarga di Bekasi, Haris Simamora sempat pergi ke sebuah klinik menggunakan ojek.
Hal ini terungkap saat rekonstruksi kasus digelar oleh tim gabungan Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Bekasi Kota, Rabu (21/11/2018).
Setelah kabur menggunakan mobil Nissan X-Trail milik korban, Haris Simamora menuju sebuah indekos temannya di Kampung Pasir Limus, Desa Mangun Harja, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
Di sana, ia sempat mandi sebelum menggunakan ojek menuju klinik. Ongkos yang dibayarkan Haris Simamora menuju klinik Rp 20 ribu.
Ini didapatkan dari keterangan Amprung, sang pengemudi ojek yang mengantarkan tersangka.
"Dia minta diantarkan ke klinik. Dibayar Rp 20 ribu," ungkap Amprung, ketika gelar rekonstruksi, Rabu (21/11/2018).
Baca: Tujuh Fakta Kasus Pembunuhan Iin Puspita, Pemandu Lagu di Karaoke yang Mayatnya Disimpan di Lemari
Dalam perjalanannya, ia mengaku melihat tangan Haris Simamora penuh perban di bagian jarinya.
Meski begitu, wajah yang bersangkutan tak terlihat kesakitan ataupun memiliki masalah. Justru, wajah Haris Simamora terlihat biasa saja selama perjalanan.
Baca: Bikin Macet Tol Japek, Menhub Stop Sementara Proyek LRT dan Kereta Cepat Jakarta-BDG Sampai Lebaran
"Tangannya berdarah. Iya, tangannya dibabat perban, tapi dia nyantai aja. Iya nyantai aja," jelas Amprung.
Dari reka ulang adegan, Haris Simamora mendapatkan lima jahitan di jarinya, yang diduga terluka saat melakukan aksi pembunuhan menggunakan linggis. Kepada bidan yang mengobatinya, Haris Simamora mengaku terjatuh dari motor.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ia sempat membayar sejumlah biaya pengobatannya.
Lantaran uangnya kurang, Haris Simamora kembali ke indekos terlebih dahulu untuk mengambil uang dan membayarkan kekurangannya saat kembali ke klinik.