TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga yang menjadi korban tanah ambles di bantaran anak Kali Ciliwung, Pademangan, Jakarta Utara merasa 'dihantui' banjir di lokasi pengungsian saat hujan turun.
Adapun tenda pengungsian berada di belakang lokasi tanah ambles yang masih berada di wilayah RT 01/RW 08, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Baca: Anies Tak Mau Buru-Buru Bahas Ganti Rugi 6 Kepala Keluarga Terdampak Tanah Amblas di Pademangan
Elly (53) seorang pengungsi merasa cemas lantaran tanah lapang tempat berdirinya tenda adalah area rawan banjir.
Menurut Elly, banjir datang dari air kiriman yang mengalir dari daerah Pelabuhan Sunda Kelapa, tak jauh dari tenda darurat.
"Dari awal itu belum hujan, tapi saya jelas khawatir, orang ini daerahnya banjir. Soalnya (air) kiriman dari Pelabuhan (Sunda Kelapa) yang mau ke kali," kata Elly ketika ditemui, Kamis (22/11/2018).
Elly mengatakan, dirinya takut apabila nantinya banjir bisa merendam bagian dalam tenda. Apalagi, lanjut Elly, kedalaman banjir bisa mencapai tumit orang dewasa.
Selama tinggal di kawasan itu selama 22 tahun terakhir, banjir seringkali ia lihat di tanah lapang tempat tenda pengungsian berdiri.
"Iya bisa sampe setumit kalo banjir di sini. Saya tinggal di sini sudah 22 tahun ya banjir mulu," kata Elly.
Sementara itu, pengungsi lainnya, Ade Irawan (37) mengaku kurang nyaman tinggal di tenda. Selama beberapa hari tidur di tenda, dirinya kerap digigiti nyamuk pada saat malam hari.
Adapun segala urusan logistik di dalam tenda pengungsian sejauh ini sudah tercukupi. Ade mengatakan Sudin Sosial Jakarta Utara telah mencukupi kebutuhan pangan dengan memberikan makan sehari dua kali kepada 20 pengungsi.
"Kalau malam pas tidur, banyak nyamuk. Itu aja sih palingan. Kalau yang lainnya cukup lah, kayak makan sama tenda, ada perhatian lah," katanya.
Sebelumnya, pada Minggu (18/11/2018) lalu, tanah di bantaran anak kali Ciliwung di RT 01/RW 08, Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara ambles.
Baca: Petugas Dinas SDA Bangun Tembok Penahan Air Tepat di Sebelah Rumah yang Ambles
Peristiwa itu mengakibatkan tanah di tiga rumah pinggir kali ikut ambles sehingga menyebabkan rumah miring.
Adapun dari delapan KK yang rumahnya terdampak, 20 orang di antaranya masih bertahan di tenda.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Pengungsi Tanah Ambles Pademangan Khawatir Banjir Genangi Tenda Apabila Hujan Turun