TRIBUNNEWS.COM, PANGKAL PINANG - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) memaksa pengendara sepeda motor di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, beralih ke penjual BBM ketengan atau eceran.
Kelangkaan BBM tidak hanya untuk jenis premium subsidi, tapi juga nonsubsidi seperti Pertalite dan Pertamax.
"Sejak seminggu terakhir susah mendapatkan BBM"
"Terpaksa beli di pinggir jalan yang ketengan," kata Andi, pengendara sepeda motor yang bekerja sebagai karyawan swasta, Senin (3/12/2018).
Kondisi tersebut dikeluhkan karena pengeluaran operasional menjadi lebih besar.
Dia mengungkapkan, dalam sehari harus merogoh kantong Rp 10.000 untuk membeli BBM ketengan atau eceran.
Harga jual BBM ketengan lebih mahal dari harga di SPBU yang berkisar Rp 6000-an per liter.
"Seringkali pas datang di SPBU dikatakan BBM habis"
"Kalaupun ada, susah mendapatkan yang subsidi," ujarnya.
Dia berharap, pasokan BBM subsidi khususnya bagi pengendara sepeda motor tetap dijaga pemerintah.
Namun kondisi langka saat ini, pembelian kerap berebut dengan pengendara kendaraan roda empat.
Di sisi lain, antrean kendaraan yang diduga untuk kebutuhan tambang inkonvensional kerap terlihat di berbagai SPBU di Pangkal Pinang. (Kompas.com/Heru Dahnur)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BBM Langka di Pangkal Pinang, Pengendara Motor Terpaksa Beli Eceran"
Baca: Tersambar Pesawat Pengangkut BBM, Seorang Polisi Papua Bakal DIrujuk ke Jakarta
Baca: Paris rusuh protes BBM, Presiden Macron gelar rapat darurat