TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima negara yang mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) terbanyak ke Jakarta adalah Tiongkok, Malaysia, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan.
Wisman Tiongkok pada Oktober 2018 mencapai 33.975 kunjungan (13,96 persen), Malaysia 29.091 kunjungan (11,95 persen), Jepang 19.009 kunjungan (7,81 persen), Singapura 17.972 kunjungan (7,38 persen), dan Korea Selatan 11.662 kunjungam (4,79 persen).
Jumlah kunjungan wisman yang berkunjung ke Jakarta melalui tiga pintu (Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Bandara Halim Perdana Kusuma) masuk Oktober 2018 mencapai 243.458 kunjungan.
Jumlah wisman itu mengalami penurunan sebesar 2,69 persen dibandingkan September 2018 sebanyak 250.180 kunjungan.
Sebaliknya, jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun 2017, kunjungan wisman Oktober 2018 mengalami kenaikan sebesar 10,13 persen.
Baca: Wisman Dibuat Terpukau dengan Wakatobi
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta Thoman Pardosi menjelaskan sepanjang Januari-Oktober 2018, wisman asal Tiongkok mendominasi kunjungan ke Jakarta dengan kisaran 4-14 persen setiap bulan.
"Untuk bulan Oktober 2018 wisman Tiongkok menduduki posisi pertama diikuti wisman Malaysia di posisi kedua;" ujar Thoman di kantor BPS Jakarta, Senin (3/12/2018).
Hotel bintang 4 terbanyak
Tingkat Hunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada Oktober 2018 mencapai 68,72 persen.
Mengalami kenaikan TPK yang signifikan sebesar 0,39 poin dari September 2018 yang mencapai 68,33 persen.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu domestik pada hotel berbintang selama 2,09 hari.
Jumlah hari tersebut mengalami penurunan sebesar 0,23 hari jika dibandingkan rata-rata lama menginap September 2018 yang sebesar 2,32 hari.
"Bila dirinci menurut klasifikasi hotel bintang, rata-rata lama menginap tamu paling tinggi di hotel bintang 4 yaitu 2,32 hari. Disusul bintang 5 dengan perbedaan yang sangat tipis, yaitu 2.31 hari," kata Thoman.
Keseluruhan waktu menginap di hotel bintang 1 hanya 1,50 hari. Untuk hotel bintang 2 dan bintang 3 berturut-turut sebesar 1,74 hari dan 2,15 hari.
Thoman mengatakan, rata-rata lama menginap tamu hotel tersebut merupakan gabungan tamu asing dan tamu domestik.
Untuk tamu asing lamanya menginap rata-rata 2,85 hari. Naik 0,39 hari dibandingkan September 2018. Sementara tamu domestik rata-rata 1,97 hari atau turun 0,33 hari.
"Bulan Oktober memang bukan masa liburan. Ditambah lagi tidak ada hari libur nasional. Jadi wajar bila masyarakat tidak bisa berlama-lama menginap di hotel," kata Thoman.
Penulis: Lilis Setyaningsih