Laporan Wartawan Warta Kota, Muhammad Azzam
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Aksi tawuran kerap terjadi di wilayah Medan Satria Kota Bekasi. Untuk mengantisipasi tawuran pelajar kembali marak, Polsek Medan Satria, Kota Bekasi, rutin melakukan patroli dan mengumpulkan sejumlah guru.
"Satu bulan ini kembali muncul benih tawuran, tapi kita selalu cegah. Ada beberapa baru sebatas kumpul-kumpul, baru mulai ribut tapi sudah langsung kita bisa bubarkan. Nah kemarin ini saja lepas pantauan sampai ada korban luka," kata Kapolsek Medan Satria Kompol I Made Suweta, kepada Wartawan di Polsek Medan Satria, Rabu (5/11/2018).
Satu pelajar mengalami luka bacokan usai tawuran di wilayah Medan Satria, pada Sabtu (1/12/2018) lalu. Made mengatakan pihaknya sebenarnya telah melakukan langkah antisipasi sejak dua bulan. "Sebenarnya kita dua bulan lalu sudah antisipasi. Kita koordinasi dengan kepala sekolah, yayasan. Kita kumpul bahas soal kenakalan remaja ini," jelasnya.
Ia memint agar guru kesiswaan lebih aktif lagi dalam memantau anak siswanya. Tidak hanya dilingkungan sekolah tetapi juga diluar lingkungan sekolah.
"Semua elemen sekolah dan masyarakat harus proaktif. Bubarkan kalau sudah ada kumpul kumpul anak sekolah. Pihak orangtua juga harua ditingkatkan, pantau keberadaan anaknya usai pulang sekolah kemana dulu jika belum pulang," katanya.
Ia menilai tawuran sekolah biasanya dilakukan pada jam pulang sekolah. Untuk itu semua pihak harus lebih memahaminya.
"Ya ini marak usai pulang ujian sekolah mereka kumpul-kumpul akhirnya timbul tawuran. Tegur dan usir kalau ada segerombolan anak sekolah kumpul, jika sungkan laporkan ke kami kepolisian," paparnya.
Baca: United Tractors Siap Rakit CKD Chassis Bus Premium Scania K360IB 4X2 di Indonesia
Sebelumnya seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dikeroyok dan dibacok empat pelajar SMP lainnya di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, pada Sabtu (1/12/2018).
Empat orang yakni berinisial DR (14), OF (15), G (14) dan M (14) bertemu di TKP. Sementara Korban berinsial OCN (14).
Pengeroyokan dan pembacokan berawal dari saling ejek antara korban dengan salah satu pelaku berinsial OF (15) di media sosial.
Baca: Main Film Drama Komedi Ini, Si Cantik Julie Estelle Banyak Berguru dari Soleh Solihun
OF yang kesal hingga akhirnya mengajak korban bertemu untuk saling adu kekuatan. Saat keduanya bertemu ternyata pelaku membawa tiga teman lainnya. Sementara korban hanya seorang diri hingga akhirnya terjadi pengeroyokan dan pembacokan.
"Awalnya korban dan pelaku OF chattingan, memang dua pelajar ini sekolah ditempat berbeda. Keduanya kerap saling ejek hingga puncak terjadilah pengeroyokan itu," kata Kapolsek Medan Satria Kompol I Made Suweta, Rabu (5/12/2018).
I Made mengatakan pengeroyokan itu dilakukan usai pulang sekolah sehabis ujian.
Pada awal berduel pelaku hanya menggunakan tangan kosong. Namun, saat korban kalah dan ingin melarikan diri, ketiga teman pelaku lainnya justru mengejar dan melakukan pengeroyokan hingga pembacokan.
"Korban dikeroyok lawannya empat orang. Awalnya satu lawan satu terus temannya ikut bantu saat korban terjatuh ingin kabur ke semak semak. Korban dikeroyok pakai gesper dan dibacok," jelasnya.
Atas kejadian itu, kata I Made korban mengalami luka dibagian punggung dan pinggang akibat bacokan senjata tajam.