TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lakukan Operasi Praja Wibawa dalam rangka pengamanan dan penjagaan situasi tertib di lingkup Ibu Kota menyambut Hari Natal dan perayaan Tahun Baru.
Operasi Praja Wibawa ini melibatkan 425 personel gabungan, diantaranya yakni 100 aparat gabungan Satpol PP dan Dishub DKI, 75 anggota TNI, 100 anggota kepolisian, dan 150 personel satuan tugas di 5 wilayah Ibu Kota.
"Memasuki akhir tahun kita menyiagakan diri untuk lebih intensif di dalam kegiatan pengamanan dan memastikan kondisi masyarakat di Ibu Kota tertib, aman dan nyaman," terang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018).
Pelaksanaan operasi ini sendiri bakal dilaksanakan serentak selama 10 hari sejak hari ini, Senin (10/12) hingga Jumat 21 Desember 2018.
Baca: Fadli Zon: Pembungkaman dan Kriminalisasi Tokoh Oposan Mundurkan Penegakan HAM Di Indonesia
Harapannya, para aparat yang bertugas mampu menciptakan kondisi aman dan kondusif menjelang perayaan Natal umat kristiani dan pergantian tahun baru 2019.
"Ini selalu dikerjakan di akhir tahun dan fungsinya pada internal mengingatkan bahwa ini memasuki bulan dimana aktifitas masyarakat meningkat. Nah akhir tahun adalah salah satu dari yang perlu dapat perhatian," ungkap Anies.
Sementara itu, perhatian penting dalam operasi pengawasan dan penegakan hukum ini, berfokus pada 4 hal, yakni para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), pedagang kaki lima (PKL) liar, parkir liar, sterilisasi trotoar, serta penyimpangan dan penjualan minuman beralkohol tanpa izin.
"Jakarta memiliki nilai strategis karena ktertiban di Jakarta punya efek tular yang besar, begitu juga ketidak tertiban," pungkasnya.