TRIBUNNEWS.COM - Polsek Ciracas diserang oleh sekelompok massa pada Selasa (11/12/2018) malam.
Perusakan dan pembakaran terjadi sekitar pukul 23.00 WIB.
Kini pelayanan publik di Polsek Ciracas sudah kembali berjalan normal setelah sebelumnya pada Rabu (12/12/2018), aktivitas pelayanan sempat mengalami kelumpuhan.
Berikut empat fakta baru terkait pembakaran Polsek Ciracas yang dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber.
Baca: Kapolsek Ciracas Dirawat di RS Setelah Diduga Dikroyok Hingga Pingsan
1. Pelayanan kembali normal
Pasca perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas, aktivitas pelayanan kembali berjalan normal.
Sebelumnya pada Rabu (12/12/2018) pelayanan dialihkan ke Polres Jakarta Timur.
Pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), serta pelayanan surat kehilangan sudah dapat dilakukan.
"Intinya sudah dibuka secara normal, untuk kepengurusan SKCK, SPKT, surat kehilangan juga sudah," ujar salah satu petugas pelayanan Aiptu Yenni, di Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (13/12/2018).
Sejumlah warga datang untuk membuat SKCK.
"Udah kok tadi, ini saya baru bikin SKCK, tadi udah bisa. Saya pikir juga belum, cuma pas saya tanya katanya udah bisa, ya sudah saya ke dalam," kata Kuncuro (29), salah satu warga, Kamis (13/12/2018).
2. Polsek Ciracas mulai dibenahi dan dibuka secara normal
Beberapa Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) melakukan pembersihan di sekitar lokasi polsek serta beberapa anggota Kepolisian Sektor Ciracas yang keluar masuk Polsek Ciracas.
Papan tripleks yang sempat menutupi pagar Polsek Ciracas juga sudah dibuka.
Masyarakat sekitar pun dapat secara gamblang melihat kondisi Polsek Ciracas pasca-kebakaran.
Mobil-mobil yang dirusak dan terparkir di halaman Polsek pun seluruhnya sudah diderek dan dibawa ke Polda Metro Jaya.
Di halaman Polsek Ciracas, kondisi sudah bersih dari puing-puing dan sisa-sisa bekas perusakan.
Untuk masuk ke dalam Polsek, petugas maupun warga masih harus melintasi pintu yang terletak di kanan dan kiri Polsek Ciracas.
Bagi warga yang ingin mengurus berkas, kini tempat pelayanan sudah dibuka secara normal.
"Intinya sudah dibuka secara normal, untuk kepengurusan SKCK, SPKT, surat kehilangan juga sudah," ungkap salah satu petugas pelayanan Aiptu Yenni di Polsek Ciracas.
Baca: AJI Jakarta Kecam Keras Kekerasan Massa Terhadap Dua Jurnalis Saat Penyerangan Mapolsek Ciracas
3. Tiga orang masih dirawat di RS Polri
Beberapa anggota kepolisian dan warga sipil menjadi korban dalam penyerangan di Polsek Ciracas Selasa (11/12/2018) malam.
Tiga orang tersebut adalah Kapolsek Ciracas Kompol Agus Widar dan dua warga lain atas nama Tumpag dan Pandu.
Ketiganya kini masih menjalani perawatan di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
"Pak Agus sekarang masih kami rawat. Kemudian saudara Tumpag, Pandu dan Kamal, Kamal sudah rawat jalan, sedangkan yang lainnya masih kami rawat," ujar Musyafak di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (13/12/2018).
Pandu dan Tumpag mengalami luka akibat terkena benda tumpul.
Sementara Kapolsek Ciracas mengalami memar di beberapa bagian tubuh.
"Kamal sudah rawat jalan, artinya ringan, ya, lukanya. Kemudian Tumpag nah itu luka kepala ya, memar di wajah. Kemungkinan kena benda tumpul," ungkap Musyafak.
4. Dua orang pelaku telah ditangkap
Tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Timur menciduk satu lagi juru parkir pengeroyokan dua anggota TNI.
Setelah sebelumnya polisi mengkap AP, kini HP alias E juga telah diringkus.
HP alias E diamankan pada Rabu (12/12/2018) malam di rumahnya.
"Kemudian tersangka kedua kita ambil di rumahya tadi malam, inisial HP alias E, umurnya 28 tahun, pekerjaan juga juru parkir," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (13/12/2018).
E merupakan juru parkir yang menggeser motor saat Kapten Komarudin memberbaiki knalpot motornya.
Sebelumnya pada Senin (10/12/2018), dua anggota TNI AL atas nama Kapten Komaruddin dan anggota TNI AD Pratu Rivonanda terlibat keributan dengan beberapa tukang parkir di pertokoan Arundina Cibubur.
Kejadian bermula saat tukang parkir yang menggeser sepeda motor mengenai kepala Kapten Komarudin.
Kapten Komaruddin saat itu tengah mengecek knalpot sepeda motornya yang berasap.
Hal ini membuat kepala Kapten Komarudin terbentur motor.
Kapten Komaruddin menegur juru parkir tersebut namun juru parkir tidak terima hingga tejadi cekcok.
Cekcok tersebut mengundang perhatian juru parkir lain dan terjadi penngeroyokan terhadap dua anggota TNI.
(Tribunnews.com/Miftah)