TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia dan Brunei ialah dua negara yang memiliki kedekatan yang istimewa, mulai dari jarak antar negara yang berdampingan, adat istiadat yang tidak terlalu berbeda, dan Bahasa yang serumpun, ditambah lagi interaksi khususnya kepemudaan bukan hal yang baru bagi negara kita dan sudah berjalan saling berkunjung.
Oleh sebab itu penting sebuah payung kesepahaman yang tertuang dalam memorandum of understanding bidang kepemudaan kedua negara.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Kementerian Pemuda RI Dr. H. M. Asrorun Niam Sholeh MA, dan Tim saat mengadakan pertemuan bersama dengan Kementerian Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Brunei Darussalam, sabtu (15/12/2018)
Didampingi oleh Kordinator Sosial dan Budaya kedutaan Besar Republik Indonesia Brunei Darussalam, Kemenpora RI membicarakan rancangan nota kesepahaman (MoU) kerjasama bilateral G to G terkait kepemudaan RI-Brunei.
Ia menyampaikan, bahwa interaksi antar Bangsa khususnya kawasan ASEAN sebagai sebuah komunitas kawasan, harus terus didorong kea rah yang lebih subtantif dan produktif dan terarah, hal ini guna menjawab tantangan revolusi generasi 4.0.
Brunei dan Indonesia seharusnya mewujudkan tantangan ini dalam bentuk kerjasama yang terarah dan terkoodinasikan dengan baik secara bilateral.
Chairman Senior Meeting of Youth ini menegaskan “Indonesia adalah negara dengan pemuda rentang usia 16-30 tahun dengan jumlah 62 juta orang, ini merupakan terbesar di Asia Tenggara, dan hal tersebut menjadi potensi besar yang bisa berkontribusi terhadap kemajuan antar bangsa di kawasan ASEAN, khususnya Brunei dan Indonesia”.
Hadir turut serta dalam pertemuan tersebut dari pihak Kementerian Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Brunei Darussalam 9 orang perwakilan KKSB Brunei yang diketuai oleh Puan Hjh Noormaslina.
“Kami sangat senang atas kunjungan Indonesia ini, semoga hasilpertemuan ini segera berwujud penandatanganan MoU dan kerjasama kepemudaan, sehingga kegiatan kepemudaan semakin terarah dan terkordinasi dengan baik antara Indonesia dan Brunei,” tutur Noormaslina dalam sambutannya.
Beberapa poin penting isi dari MoU yang akan segera dibuat dan ditandatangani antar negara tersebut antara lain:
1. Program pertukaran pemuda.
2. Penyelenggaraan konferensi dan seminar dibidang kepemudaan
3. Pertukaran informasi mengenai isu kepemudaan.
4. Mendorong kerjasama antar organisasi kepemudaan kedua negara.
5. Menyelenggarakan program-program pelatihan di berbagai bidang guna meningkatkan kapasitas pemuda.
6. Kerjasama dalam bidang-bidang pengembangan kepemimpinan pemuda dan kewirausahaan pemuda.
7. Kerjasama kepemudaan lainnya.
Guna memudahkan kordinasi teknis penyiapan berkas kerjasama (MoU), Kementerian Pemuda dan Olah Raga dalam hal ini Deputi Pengembangan Pemuda menunjuk Dr. Mustadin, M.Si (Kasubid Promosi Kepemudaan Kemenpora RI) sebagai person in charge (PIC) sedangkan PIC dari Kementerian Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Brunei yakni Puan Hjh Noormaslina (Ketua Pegawai Belia dan Sukan, KKSB Brunei).
Turut serta dalam kunjungan tersebut adalah Kepala Bidang Kemitraan Dalam Negeri Drs. Hery Yansen Manurung, Dra. Sapuroh (Kepala Bidang Promosi dan Penghargaan Pemuda), Wahyuddin Wahab (Kasubid Kementerian Pusat dan Daerah).