TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Limbah warga yang dibuang di kawasan Danau Sunter diduga kuat menjadi penyebab utama munculnya buih busa tebal di kawasan Kali Sentiong, pada Selasa (1/1/2019) lalu.
Air tersebut tercampur limbah warga seperti datergen hingga sampah rumah tangga lainnya.
Akibat proses penyedotan air bercampur limbah itu, buih busa pun mulai muncul.
"Petugas pompa menceritakan setiap kali pompa dinyalakan maka dia menyedot air dari Danau Sunter, didorong ke Sentiong maka itu seperti air di dalam satu cendawa yang diaduk keluar busanya. Otomatis begitu pompa selesai bekerja, busanya hilang juga," ujar Anies di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Timur, Kamis (3/1/2018).
Baca: Insiden Crane Ambruk di Kali Sentiong, Pengerjaan Turap Dihentikan Sementara
Untuk itu, Anies menyebut pihaknya telah menyiapkan dua solusi untuk mengatasi pencermaran yang terjadi di kawasan Kali Item.
"Jadi solusinya adalah nomor satu hulunya, hanya ada soft detergen bukan for hard detergen," ucap Anies.
Dibagian pengawasan hulu sungai ini pula Anies berharap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melakukan review terhadap kualitas air.
"Saya berharap Menperin dan Mendag mereview kembali standar itu karena ini menimbulkan kerusakan di seluruh Indonesia," ucap Anies.
Solusi kedua dikatakan Anies yakni perilaku masyarakat Jakarta yang harus dirubah.
"Dan kedua kita di Jakarta mengatur juga, dimana saja kita boleh melakukan pencucian mobil, tempat laundry, tempat pengolahan limbah hasil cucian mobil karena itu dilakukan secara masal," ujar Anies.
"Hulunya jenis sabun detergen yang keras, yang tak ramah lingkungan itu yang harus kita bereskan dan sekarang di seluruh dunia sudah melakukan. Jadi sudah saatnya kita Indonesia bergerak kearah sana," sambungnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Teguh Hendrawan juga memastikan aktivitas pemompaan air dari Waduk Sunter ke Kali Sentiong akan tetap berlangsung meski ada kemunculan busa.
Sebab, pemompaan yang berlangsung di Rumah Pompa Danau Sunter Selatan berguna untuk mengurangi kapasitas air di penampungan Waduk Sunter selama musim hujan ini.
"Karena kalau tidak kita pompa pasti akan menggenangi permukiman warga," kata Teguh di Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (2/1/2019).