Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, pintu Balai Kota alias kantor Gubernur selalu terbuka untuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bila dirinya ingin mengunjungi tempat yang pernah menjadi bagian sejarah hidupnya.
Sebab diketahui, Ahok bakal bebas dari kurungan penjara pada Kamis (24/1/2019) besok.
"Setiap warga Jakarta (termasuk Ahok) memiliki hak yang sama, bahkan wartawan datang (ke Balai Kota) tidak ditanya warga DKI bukan," kata Anies di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019).
Anies mengatakan, siap melayani mereka yang punya status kependudukan sah sebagai warga Jakarta tanpa membeda-bedakannya. Terlebih, bila mantan Gubernur Jakarta periode 2014-2016 itu punya urusan yang berhubungan dengan Pemerintah Provinsi DKI langsung.
Baca: Satu Pelaku Kericuhan di Tanah Abang Diamankan, Profesinya sebagai Pemulung
Ketika kesempatan itu terjadi, Anies tidak akan memberi keistimewaan kepada sang mantan Gubernur pendahulunya itu.
"Pemprov DKI Jakarta siap melayani apapun yang menjadi kebutuhan warga seperti warga lainnya. Jadi ketika (Ahok) aktif sebagai warga Jakarta, perlu mengurus apapun, Pemprov akan melayani sama dengan warga yang lain," terang Anies.
Diketahui, Anies dan Ahok adalah seteru ketika bersaing memperebutkan kursi Kepemimpinan DKI 1 di Pilkada DKI 2017 silam. Pasangan Anies-Sandi yang diusung PKS dan Gerindra mampu mengalahkan pasangan Ahok-Djarot.
Namun yang mungkin paling diingat oleh publik ialah ketika mantan Bupati Belitung Timur itu menjadi tersangka kasus penistaan agama. Ahok divonis 2 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 9 Mei 2017 atas kasus penistaan agama.
Ahok mendapatkan tiga kali remisi selama ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Kini, Ahok akan bebas pada 24 Januari 2019 terhitung sejak tanggal penahanan 9 Mei 2017. Sebelum hari pembebasan, Ahok menuliskan surat kepada para pendukungnya untuk tidak menyambut kebebasannya di Mako Brimob.
Grup Band
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thahaja Purnama atau Ahok alias BTP dijadwalkan resmi bebas pada Kamis (24/1/2019) besok.
Ahok telah menjalani vonis dua tahun penjara terkait kasus penodaan agama pada 9 Mei 2017 lalu.
Menjelang kebebasan besok, Ketua DPD PDI-Perjuangan Djarot Saiful Hidayat lebih sering mengunjungi rekannya tersebut.
Djarot mengunjungi Ahok terakhir kali pada hari Minggu (20/1/2019).
Ahok Punya Band Teman Penjara
Djarot menceritakan jika Ahok ternyata memiliki grup band selama ditahan di Mako Brimob kurang lebih selama dua tahun tersebut.
Nama band yang digawangi oleh Ahok memiliki nama seperti inisialnya yaitu BTP.
BTP merupakan kepanjangan dari "Band Teman Penjara."
Menurut Djarot, aktivitas tersebut dilakukan untuk mengisi waktu luang Ahok.
Baca: Sejumlah Ahoker Datangi Mako Brimob Sehari Jelang Bebasnya Ahok
"Biasanya hanya main di ruang transit begitu kan. Jadi dia latihan buat mengisi waktu."
"Vokalnya memang masih hancur, tapi minimal tahu nada."
"Enggak false banget he-he-he," ujar Djarot di kawasan Kemang, Selasa (22/1/2019) dikutip dari Kompas.com.
Ahok menjadi vokalis dalam band yang beranggotakan teman-teman penjaranya tersebut.
Satu di antara beberapa lagu yang sering dimainkan oleh Band Teman Penjara adalah lagu milik Iwan Fals berjudul Bongkar.
Djarot menambahkan selain mengisi waktu luang, aktivitas bersama band tersebut sebagai penguatan untuk Ahok.
"Dia senang-senang begitu untuk menguatkan dirinya. Artinya dia ini betul-betul saya lihat hebat ya."
"Teruji, enggak cengeng begitu lho. Kan ada yang cengeng dalam kondisi seperti ini meminta belas kasih," kata dia.
Butuh Penguatan
Djarot juga mengaku menjelang dibebaskan, ia sering mengunjungi Ahok untuk sekedar sharing.
Menurutnya, saat ini bagaimana pun Ahok membutuhkan penguatan.
"Justru menjelang dia keluar itu saya lebih sering bertemu beliau."
"Ke sana hanya untuk bisa sharing macam-macam karena bagaimana pun ya butuh penguatan," ujar Djarot.
Baca: Jelang Bebas, Ahok Ingin Jadi Pengusaha hingga Bantahan Keluarga tentang Pernikahan
Sebelum ditahan, Ahok menyampaikan dirinya yang sangat sibuk sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menjalankan aktivitas ke berbagai tempat.
Namun keadaan berubah setelah ia ditahan.
Djarot menceritakan jika dirinya terkurung bahkan menginjak aspal pun belum pernah dilakukan Ahok lagi.
"Bahkan menginjak aspal pun dia belum pernah lagi," ujar Djarot.
Djarot memahami kondisi Ahok yang membutuhkan banyak dukungan.
Ahok Rajin Olahraga dan Membaca
Menjelang kebebasan pada esok hari, Djarot menceritakan berbagai aktivitas yang dijalani Ahok.
Ahok rajin melakukan olahraga dan membaca.
Ia juga masih membalas surat yang ditujukan untuknya serta menulis buku.
"Dia juga menulis buku. Dia menargetkan setiap hari paling tidak 2-3 lembar harus selesai dia tulis di atas kertas A4. Dia tulis tangan kemudian dikumpulkan," ujar Djarot.
Baca: Jelang Bebas, Ahok Ingin Makan Durian Hingga Imbauan dari Menkumham
Ahok Ingin Istirahat dan Liburan
Djarot menceritakan rencana-rencana yang akan dilakukan Ahok setelah ia dibebaskan dari penjara.
Menurutnya, rencana yang paling sering disampaikan adalah liburan.
Ahok ingin mengunjungi kampung halamannya di Belitung.
Selain ke Belitung, Ahok juga ingin melihat bunga sakura di Jepang.
"Sekarang dia bilang mau istirahat, liburan. Mau ke Belitung dan mau lihat bunga sakura di Jepang," ungkap Djarot.
Baca: Jokowi: Terserah Pak Ahok Jika Ingin Kembali Terjun ke Dunia Politik
Baca: Gerindra Tutup Pintu Bagi Ahok Bila Berniat Kembali Bergabung
(Tribunnews.com/Miftah)