TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah penderita Demam berdarah terus meningkat, lebih dari 2000 jiwa terjangkit, dan lebih dari 500 diantaranya berada di wilayah Bogor.
Untuk mencegah semakin meluasnya 'gerilya' nyamuk Aedes aegypti (penyebab DBD), lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan langkah-langkah emergency dengan melakukan fogging dan menabur bubuk Abate.
ACT kemudian melakukan aksi pengasapan di wilayah perumahan Tamansari Bukit Damai RW 7 desa Pedurenan, kecamatan Gunung Sindur, kabupaten Bogor, Sabtu (2/2/2019).
Di wilayah ini dilaporkan 8 orang telah terjangkit virus dengue, sebagian diantaranya adalah anak-anak. "Bahkan hari ini masih ada yang dirawat di rumah sakit," ujar ketua RW 07, Alan Suharlan kepada tim relawan ACT.
Alan menyampaikan apresiasinya atas kecepatan ACT merespon kondisi merebaknya penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut. "Alhamdulillah, warga kami merasa bersyukur atas kecepatan ACT membantu warga yang resah dan tak kunjung ada penyemprotan dari pemerintah daerah. ACT sudah lebih dulu hadir," ungkapnya.
Baca: Di Semarang, Jokowi Kembali Singgung Perbedaan Indonesia dan Haiti
Terkait langkah tersebut, direktur komunikasi ACT, Lukman Azis Kurniawan mengaku langkah ini diambil untuk mencegah meluasnya penyebaran DBD di masyarakat.
"Fogging ini memang hanya membunuh nyamuk dewasa saja. Untuk itu kami juga membantu memberikan bubuk Abate yang ditabur guna mematikan jentik-jentiknya," imbuh Lukman.
Baca: Penembakan Warga Sipil di Papua Makin Brutal, Penjaga Kios Tewas, Peluru Tembus ke Leher Belakang
Namun, lanjutnya, jangan berhenti hanya di pengasapan dan menabur bubuk Abate saja. "Yang perlu dilakukan berikutnya adalah membangun kesadaran masing-masing individu untuk berprilaku hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan. Jangan biarkan air menggenang hingga berhari-hari. Karena berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya jentik-jentik nyamuk DBD," ujarnya dihadapan sejumlah pengurus lingkungan RW 7, Desa Pedurenan.
Hingga hari ini Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, tercatat ada 2.204 orang yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Sebanyak 14 orang di antaranya meninggal dunia.
Di Kabupaten Bogor sendiri hingga akhir januari mencapai 296 orang dengan 5 orang diantaranya dilaporkan meninggal dunia.
Bupati Bogor sendiri telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran pemerintah mulai dari camat, kepala desa/lurah, Puskesmas, dan Rumah Sakit untuk bersama-sama menanggulangi DBD.
Menurutnya wilayah terbanyak penderita DBD adalah Kecamatan Cibinong, Bojonggede, Citereup, Cileungsi, Gunung Putri dan Gunung Sindur.