TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) yang merayakan HUT keduanya di Museum Indonesia TMII, Jakarta menjadi langkah KSBN menyongsong masa depan lebih baik.
Program-program pengembangan seni dan budaya Nusantara seperti yang diamanatkan UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan akan menjadi kekuatan organisasi ini dalam menjaga eksistensinya sebagai lembaga pengawal seni budaya nusantara.
Ketua Umum KSBN Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji mengatakan sejak berdiri pada 10 Februari 2017, selain menggelar event-event seni budaya di Tanah Air, KSBN juga kian fokus mempromosikan budaya Indonesia di mancanegara. Salah satunya aktif melakukan lawatan budaya ke berbagai negara.
Setelah tahun lalu mengikuti lawatan budaya ke Amerika Serikat, Romania, Swedia, dan Mesir, tahun ini KSBN sudah mempersiapkan lawatan budaya ke Aljazair pada Juni dengan tema Festival Soekarno yang diikuti 50 negara, dan lawatan budaya ke Maroko lewat Folklore Festival pada Juli mendatang.
Bahkan, setelah tahun lalu bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang menggelar Festival Seni Budaya Nusantara di Desa Kandri, Gunungpati, tahun ini pun KSBN dan Pemkot Semarang akan menggelar Folklore Internasional Festival dengan melibatkan 20 negara.
Selain itu, KSBN juga akan menggelar Seminar Nasional Majapahit bekerja sama dengan Direktorat Sejarah Kemendikbud pada Mei mendatang.
Bahkan ke depan, KSBN juga akan turut berkontribusi dalam membangun peradaban dunia dan memperjuangkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional ketujuh setelah Inggris, Arab, Mandarin, Spanyol, Prancis, dan Rusia.
“Itu semua kami lakukan demi mengembangkan dan mempromosikan seni budaya nusantara sehingga tetap lestari dan lebih dikenal di mancanegara,” ungkap Hendardji saat peringatan HUT Ke-2 KSBN di Museum Indonesia TMII, Minggu (10/2/2019).
Pada HUT Ke-2 KSBN 2019 hadir para pejabat negara seperti Wali Kota Tidore Capt. Ali Ibrahim, Direktur Kesenian Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Restu Gunawan, dan Dubes Maroko ED Syarief Syamsuri.
Hendardji mengatakan, KSBN juga membantu pemerintah menggelar peringatan 500 Tahun Circumnavigation Magelhaes di mana kawasan Maluku Utara akan menjadi kota persinggahan dari 23 kota anggota Global Network Magellan Cities (GNMC) di 12 negara.
KSBN punya peranan penting dengan terwujudnya event yang dimulai pada September 2019 di Kota Sevilla, Spanyol, dan akan berakhir di kota Tidore, Indonesia pada November 2021.
Selain membantu memprakarsai Kota Tidore dan sejumlah wilayah Maluku Utara sebagai tuan rumah perhelatan peringatan event itu, KSBN juga turut aktif dalam pertemuan-pertemuan internasional GNMC yang membahas peringatan Napak Tilas Magelhaens.
Tercatat KSBN sudah mengikuti tiga agenda meeting GMNC sejak 2018 bersama pemerintah Kota Tidore. Yaitu di Buenos Aires, Santa Cruz, San Antonio, El Calafate di Argentina; Praira, Afrika Barat, dan Sevilla, Spanyol.
Bahkan, pada pertemuan terakhir di Sevilla, delegasi Indonesia yang dipimpin Wali Kota Tidore Capt Ali Ibrahim, datang dengan komposisi lebih besar karena melibatkan beberapa pejabat dari Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Kementerian Luar Negeri.
“Salah satu hasil keputusan meeting terakhir di Sevilla, kami didaulat menjadi tuan rumah meeting GNMC berikutnya. Rencananya itu akan kami gelar pada 24-27 Juli mendatang,” ujar Ketua Umum KSBN Hendardji Soepandji saat peringatan HUT Ke-2 KSBN di Museum TMII, Jakarta Timur, Minggu (10/2).
Menurut mantan Komandan Puspomad tersebut, salah satu agenda dalam pertemuan anggota GNMC di Indonesia nanti adalah seminar internasional di Jakarta yang dikuti para wakil 23 kota dari 12 negara, pada 24 Juli 2019. Bahkan, seminar internasional ini akan langsung ditangani Kementerian Luar Negeri.
Sementara tiga hari berikutnya akan dilakukan meeting dan peninjauan langsung anggota GNMC di Kota Tidore dan kawasan Maluku Utara lain yang akan jadi tuan rumah perhelatan peringatan Napak Tilas Magelhaens pada 2021.
“Jadi, untuk pelaksanaan seminar internasional nanti akan di-lead oleh Kemenlu. Namun, KSBN juga tetap membantu mempersiapkannya,” tegas Hendardji.
Hendardji menegaskan pentingnya persiapan peringatan Napak Tilas Magelhaens 2019-2021 karena ini menyangkut sejarah besar bangsa Indonesia.
Salah satunya, di masa lalu Indonesia adalah pusat rempah-rempah terbesar yang masuk dalam perdagangan dunia, karena itu kawasan Indonesia menjadi rebutan bangsa-bangsa Eropa.
Ketua Umum KSBN ini menambahkan bahwa peringatan 500 Tahun Napak Tilas Magelhaens nanti juga akan menjadi momen pertukaran kebudayaan 12 negara anggota GNMC.
Sebab, 265 kru di tiga kapal yang mengikuti Napak Tilas Magelhaens itu akan menyajikan seni budaya masing-masing saat 40 hari berada di Indonesia. Bahkan, pada momentum itu, KSBN juga akan memperjuangkan Bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional.
“Semua itu akan diujicobakan saat pertemuan di Jakarta dan Tidore nanti. Para anggota GNMC akan belajar seni budaya Maluku Utara yang akan dipertunjukkan saat tiba di Indonesia. Sementara masyarakat Maluku Utara akan membawakan tarian Spanyol sebagai bentuk penghormatan kepada rombongan,” jelas Hendardji.
Pentas seni yang disajikan pada meeting anggota GMNC maupun saat peringatan Circumnavigation Magelhaens nanti akan disimulasikan saat HUT Ke-2 KSBN.
Salah satunya penampilan tarian Medley Folklore Nusantara yang menggabungkan tarian nusantara dengan tarian mancanegara.
“Makanya, bagi kami HUT Ke-2 KSBN ini akan sangat berarti. Sebab, ini menjadi bagian pematangan rencana besar Indonesia menyambut peringatan Circumnavigation Magelhaens,” tutur Hendardji.
Sementara Wali Kota Tidore Kepalauan Ali Ibrahim mengatakan, peringatan 500 tahun Magellan Elcano (2019-2021) merupakan momentum penting dan strategis bagi Pemda Kota Tidore Kepulauan dalam mengkonsolidasikan dan mendorong kerja sama program/kegiatan dan dukungan anggaran untuk percepatan pembangunan daerah dalam bidang sejarah, budaya, pariwisata, ilmu pengetahuan, teknologi, infrastruktur, dan ekonomi sesuai Visi Misi Pemerintah Daerah.
Karena itu, Pemerintah Kota akan terus mempersiapkan diri menyongsong event tersebut. Sebab, menurutnya hal itu sangat penting bagi promosi Indonesia, khususnya Kota Tidore.
“Dengan event itu, kita bisa memproromosikan potensi yang dimiliki Indonesia sebagai negara maritim (global promotion). Juga, terjalinnya peningkatan hubungan kerja sama strategis antara Indonesia dan negara anggota Jaringan Global Kota Magellan dalam bidang perdagangan, pariwisata, investasi (Maritime Fulcrum),” papar Ali.
Selain itu, dengan keikutsertaan RI dalam peringatan itu maka ini akan menjadi tersusunnya konsep Indo-Pasific sebagai Platform untuk mempromosikan potensi ekonomi, sosial-budaya dan pariwisata Indonesia; Kepulauan Maluku (Tidore dan Ternate) serta Penguatan kerja sama di bidang ekonomi, teknologi dan ilmu pengetahuan dengan negara-negara anggota GNMC; termasuk 3 negara Uni Eropa: Portugal, Spanyol, dan Italia