Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan kapal nelayan terbakar di Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (23/2/2019). Kapal-kapal tersebut dilalap api saat bersandar di pelabuhan perikanan Samudera Nizam Zachman.
Sejak siang kobaran api perlahan menggerogoti badan-badan kapal yang berbahayan kayu jati.
Kesaksian sumber yang mengaku melihat kejadian dari awal munculnya titik api menyebut api berawal dari terbakarnya kapal kecil.
Idan (25) satu di antara karyawan perusahaan pallet tak jauh dari lokasi kebakaran bertutur api sulit dipadamkan karena faktor angin kencang.
“Saya melihat betul dari awal. Kapal kecil terombang-ambing di tengah lalu menabrak kapal lain yang lebih besar dan mengakibatkan kebakaran kapal lain,” ujarnya.
Menurutnya, api dapat dengan mudah merambat karena semburan air dari pemadam kebakaran.
Dorongan air yang tinggi dari selang hydrant membuat kapal nelayan bergerak dan membuat api merembet.
“Saya melihat kapal sudah saling bertabrakan. Api bergelombang, setiap ada ledakan keras berarti satu kapal terbakar,” papar Idan.
Eko, saksi mata lainnya yang bekerja sebagai sopir perusahan masih dalam area Muara Baru menyebut kondisi kala itu kalang-kabut.
Ia menyebut teriakan orang-orang yang ada di lokasi sempat ramai karena api begitu besar membumbung ke langit, dan ledakan terjadi bertubi-tubi.
“Orang di sini kocar-kacir, ledakan dua kali keras. Sangat keras. Kami sempat mencari tempat aman. Api siang tadi menggumpal. Baru sekali itu saya lihat api sangat besar,” ujarnya.
Kasudin Damkara Jakut Satriadi Gunawan mengatakan sudah menerjunkan 20 unit pemadam kebakaran.
Namun pihaknya belum dapat memastikan kapan kobaran api bisa padam.