Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Anggie Lianda Putri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Jakarta perlu terus mewaspadai serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, selama Januari sampai awal Maret 2019 ada 2.343 temuan kasus DBD di DKI Jakarta.
Dari data tersebut, Jakarta Timur, Barat dan Selatan menjadi wilayah yang paling rawan DBD karena lebih dari 600 orang terserang penyakit ini.
"Data per 3 Maret 2019, sekarang sudah 2.343 orang terserang DBD, yang paling tinggi di Jakarta timur ada 685 (orang)," ujar Widyastuti di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Gambir Jakarta Pusat, Senin (4/3/2019).
Meskipun cukup banyak masyarakat yang terserang DBD, namun Widyastuti mengaku masih pada level waspada dan belum masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
Baca: Setelah 50.000 Km Pemakaian, Biaya Perawatan Xpander Diklaim Tetap Lebih Rendah dari Kompetitor
"Grafik kami masih menunjukkan data kasus ini (DBD) masih aman. Meskipun begitu, kami tetap waspada," kata Widyastuti.
Baca: Tiru Setu Babakan, Dua Danau Alami di Kota Depok Akan Direnovasi Jadi Destinasi Wisata
Berikut jumlah dan data kasus DBD bulan Januari - Maret 2019 di lima wilayah;
1. Jakarta Timur 685 orang.
2. Jakarta Selatan 651 orang.
3. Jakarta Barat 651 orang.
4. Jakarta Utara 220 orang.
5. Jakarta Pusat 134 orang.
6. Kepulauan Seribu 2 orang.
Saat ini ia telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka kasus DBD di DKI Jakarta seperti melakukan fogging fokus dan membuat Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik atau disebut G1R1.