TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang warga Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur dikabarkan meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).
Hal ini disampaikan Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar kala menyambangi RW 02 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo guna memantau pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M plus.
Baca: Pasien DBD Meningkat Pesat, RS Siloam Purwakarta Adakan Edukasi
"Ada satu (meninggal) kemarin di wilayah Matraman, di Utan Kayu Utara, kemarin saya juga habis PSN di sana," kata Anwar di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (8/3/2019).
Meski tak menyebut jumlah warga yang masih dirawat inap, Anwar menuturkan usia warganya yang terjangkit DBD bervariasi, dari anak, remaja, hingga orangtua.
Pendataan pasien DBD, lanjut Anwar perlu waktu karena pihak Rumah Sakit perlu melakukan uji laboratorium guna memastikan penyakit yang diderita.
"Kan saat dia masuk enggak pasti DBD, ada tes lab dulu. Terkadang 30 yang sakit, 15 pulang. Jadi ada yang bukan DBD sebagian lagi masuk DBD," ujarnya.
Menurutnya pasien dengan kondisi yang tak terlalu buruk bisa menjalani rawat inap hingga sekitar satu pekan, sementara yang kondisinya buruk perlu waktu lebih lama.
Guna mencegah bertambahnya korban, Anwar mengimbau warga mengecek sampah dan barang bekas yang dapat menampung air dan jadi tempat berkembangbiak nyamuk Aedes Aegypti.
Dia menilai banyak warga yang lupa dan belum tahu di mana tempat nyamuk Aedes Aegypti yang gigitannya juga memicu penyakit Chikungunya itu berkembangbiak.
"Kalau ada lahan kosong harus kita Gerebek, karena pasti banyak orang membuang gelas mineral atau botol, itu pasti berdampak," tuturnya.
Selain terdapat korban jiwa, kasus DBD di Jakarta Timur mengkhawatirkan karena hingga Selasa (26/2/2019) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat Kecamatan Cipayung merupakan Kecamatan dengan kasus DBD terbanyak di Provinsi DKI.
Baca: Selama Dua Bulan, RSUD Undata Palu Tangani 74 Pasien DBD, 3 Anak Meninggal Dunia
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan angka kesakitan (Incidence Rate/IR) DBD yang mencapai 20,96 per 100 ribu penduduk itu tercatat paling tinggi sejak tahun 2016.
"Cipayung dalam peta kami tidak pernah tinggi kasus DBD. Baru tahun ini terjadi," kata Widyastuti, Kamis (28/2/2019).
Penulis : Bima Putra
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Warga Matraman Jakarta Timur Meninggal Dunia Akibat DBD