Novi, petugas Damkar menceritakan, Zul yang berasal dari Sumatra Selatan, sengaja datang ke Jakarta untuk menuntut keadilan.
"Menurut pengakuannya, dia dituduh melakukan penipuan melalui email yang mengatasnamakan dirinya. Padahal, dia enggak punya e-mail segala macam. Lalu dipolisikan," jelas Novi, di lokasi.
Ia pun meminta agar bisa dipertemukan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk menceritakan keluh kesahnya sekaligus menuntut keadilan.
"Dia lalu datang ke Jakarta menuntut pembelaan bahwa dirinya tidak bersalah. Dia mau ketemu Pak Kapolri dan Pak Presiden Jokowi," jelasnya.
Novi yang melakukan proses negosiasi di atas cerobong asap setinggi 40 meter itu mengatakan, Zul baru bersedia turun apabila pihak Suku Dinas Penanggulangan, Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur bisa menjamin dirinya dipertemukan kepada Kapolri dan Presiden.
"Pas negosiasi di atas, dia bilang bersedia turun asalkan dijamin, dia mau ambil barang buktinya di rumahnya (Sumsel), yang menunjukkan kalau dia tak bersalah," papar Novi.
"Lalu balik lagi ke sini (Jakarta) ketemu Kapolri biar dibebaskan dari tuntutannya. Dia katanya di tempatnya di kejar-kejar sama polisi," ungkap Novi.
Lebih jauh lagi, Novi menjelaskan bahwa pria tersebut secara acak memilih gedung tinggi di Kawasan Industri Pulogadung, untuk bisa menyuarakan masalahnya.
Zul memanjat cerobong asap pada pukul 16.00 WIB di Kawasan Industri Pulogadung. Ia baru turun setelah tim damkar berhasil membujuknya sekira pukul 19.30 WIB.
Saat mencoba membujuknya turun, sebagai antisipasi, petugas menyiapkan trampolin tepat di titik pria tersebut hendak terjun.
Kasiops Suku Dinas Penanggulangan, Kebakaran, dan Penyelamatan Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, pihaknya menerima kabar adanya seseorang yang memanjat cerobong asap itu pada sore tadi.
"Kami menerima informasi pada pukul 16.15 WIB. Menurut informasi, dia naik pukul 16.00 WIB. Langsung kami luncurkan satu tim beranggotakan 6 personel," ucap Gatot saat dikonfirmasi, Rabu (10/4/2019).
Pria tersebut diduga mengalami depresi sehingga nekat ingin melakukan bunuh diri.
Dari amatan petugas di lapangan, pria tersebut terlihat memegang selembar kertas berisi tuntutannya.